Sejumlah sekolah negeri tetap memberlakukan sistem seleksi ketat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Meski PPDB reguler digelar secara online dan serentak di semua sekolah di Kabupaten Malang.
Sistem seleksi yang penuh persaingan dalam PPDB tahun ini seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kepanjen. Tak sekadar peringkat NUN tertinggi, seleksi PPDB di SMAN ini juga tetap dilakukan melalui tes potensi akademik (TPA) dan melihat nilai rapor siswa sejak kelas VII. Hasil tes potensi ini mendapatkan bobot penentuan 60 persen.
Dikatakan waka humas SMAN 1 Kepanjen Lukman Huri, tes khusus potensi akademik ini sengaja dilakukan agar pihaknya dapat menjaring calon siswa dengan kemampuan akademik yang benar-benar lebih baik. Tes potensi ini, katanya, sekaligus menjadi bagian upaya SMAN 1 Kepanjen menjamin mutu dan prestasi belajar siswa nantinya.
“Kami tidak mau siswa yang diterima kebetulan saja mendapatkan NUN tinggi jika hanya diukur dari aspek pembobotan hasil UN ini saja,” terang Lukman Hari, Sabtu (20/6) siang.
Dengan memperhatikan tiga aspek tahapan seleksi ini, tambahnya, akan dapat dianalisa adanya korelasi dan konsistensi kemampuan akademik calon siswa. apalagi, analisa ini akan dilakukan lebih detil dengan melihat capaian hasil belajar dan tes potensi khususnya pada mapel yang diujikan. TPA ini mencakup ujian mapel Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Rencananya, tes potensi akademik pada seleksi PPDB SMAN 1 Kepanjen digelar pada 29 Juni ini. Pagu rombel yang disediakan tahun ini adalah 11 kelas, dengan jumlah siswa 32-34 tiap rombelnya.
Ditambahkan Lukman, selain PPDB regular dengan tes potensi ini, SMAN 1 Kepanjen juga membuka pendaftaraan jalur prestasi untuk satu rombel. Jalur ini mensyaratkan kemampuan dan prestasi khusus dibanding calon siswa regular. Yakni, prestasi OSN, O2SN dan FLS2N minimal juara 1 tingkat Kabupaten Malang.
Rencananya PPDB jalur prestasi ini digelar pada 23 Juni. “Sementara jumlah pendaftar jalur prestasi 61 siswa, sedangkan pagunya maksimal hanya 20 siswa,” demikian Lukman Huri. (min)
0 komentar :