Sekitar 45 ibu-ibu warga
Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen belajar menjadi wartawan, Sabtu (lalu.
Bertempat di kantor desa setempat, para ibu yang juga aktif menjadi pengurus
PKK dan kader Posyandu ini
antusias belajar menulis berita. Mereka adalah calon pewarta warga yang akan membuat media komunitas
‘Koran Ibu Deswita Candu.’
Dari puluhan peserta
pelatihan, beberapa orang diantaranya tampak menyertakan anak-anak kecil. Sebagian
bahkan harus menggendong anak yang masih
berumur balita. Bu Nikatus Solihah (25) misalnya, harus menyimak teori dan praktik menulis berita
sambil menggendong putranya yang masih berusia sekitar 2 tahun. Ia pun sesekali bertanya kepada
narasumber dari KORAN PENDIDIKAN bagaimana sebuah berita bisa ditulis.
Di hari yang sama,
pelatihan cara membuat koran komunitas juga diberikan kepada ratusan santri
Ponpes Al Fatah Tumpukrenteng,
binaan Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Layanan Sosial (YP2LS). Mereka
tumplek blek di sebuah aula MTs Al Fatah untuk mengikuti pelatihan teknik
penggalian dan penulisan berita. Meski
dengan lesehan, sesekali mereka tampak sibuk menulis pengalaman yang dialami untuk dijadikan
sebuah tulisan berita.
Santri pun bisa jadi
wartawan! Barangkali seperti itu gambaran aktivitas peserta diklat pembuatan
Koran Santri ini. (Majalah Warta Aksara/Edisi 1)
0 komentar :