Kompetensi keahlian siswa SMK menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi untuk dimiliki guna menciptakan tenaga terampil. Butuh investasi besar dan standarisasi untuk menjamin kompetensi siswa agar memiliki keunggulan kompetitif dan mudah terserap di dunia kerja nantinya.
Visi ini pula yang selama ini dipegang teguh SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Alih-alih mewujudkan pembelajaran yang bisa memberikan kompetensi keahlian dengan kualitas terstandar, SMK Muhammadiyah 1 pun tak segan memenuhi segala kebutuhan sarpras dan fasilitas yang dibutuhkan siswa. Bahkan, jika dihitung-hitung nilai investasi alat praktik untuk memfasilitasi praktik kompetensi enam program keahlian mecapai miliaran rupiah.
Menariknya, investasi atau pun pengadaan alat-alat untuk praktik keahlian siswa sebagian besar dilakukan secara mandiri. Ketua tim pengembang SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Herijanto mengungkapkan, setidaknya untuk 2014 ini, investasi untuk sarpras fisik dan alat di SMK Muhammadiyah 1 mencapai tidak kurang dari Rp 1,4 miliar. Paling besar adalah untuk pembangunan gedung serbaguna senilai Rp 1 miliar yang diperkirakan rampung April 2015 mendatang. Sebut saja, pengadaan alat freiss CNC teknik pemesinan secara mandiri senilai Rp 140 juta.
Bantuan untuk pengadaan alat juga berasal dari pemerintah senilai sekitar Rp 500 juta yang diperoleh selama dua tahun terakhir. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen pada tahun lalu juga pernah mendapatkan blockgrant pengadaan alat dari provinsi Jawa Timur senilai Rp 1 miliar.
SMK Muhammadiyah 1 memang selalu mengedepankan kesiapan dan kelengkapan sarpras sesuai standar. Bahkan, lanjut Herijanto, untuk program keahlian baru, ketersediaan alat praktikum sudah diadakan lebih awal. Selama dua tahun terakhir, SMK Muhammadiyah 1 memiliki tiga kompetensi baru, yaknik teknik kimia industri, multimedia, dan teknik sepeda motor.
Tahun ajaran ini, adalah tahun pertama diselenggarakannya kompetensi teknik kimia industri. Namun, semua alat dan laboratoriumnya sudah disiapkan. Jaminan penguasaan kompetensi keahlian siswa juga tidak asal. SMK Muhammadiyah 1 memastikan lulusannya telah menguasai kompetensi yang terstandar sesuai bidang keahliannya. Bahkan, kompetensi siswa harus dipastikan tersertifikasi dengan ujian berstandar resmi. Setidaknya, ini diawali dengan memfasilitasi siswa khususnya dari program keahlian teknik otomotif mengikuti ujian sertifikasi dengan penguji yang sudah tersertifikasi lembaga sertifikasi nasional LPSTO (Lembaga Penyelenggara Sertifikasi Teknik Otomotif).
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Drs Tri Harijoto mengungkapkan, beberapa tahun terakhir, sebagian siswa program keahlian teknik otomotif sudah mengikuti uji sertifikasi LPSTO di Tempat Uji Kompetensi setempat. Mendatang, semua siswa diupayakan mengikuti uji sertifikasi ini sehingga kompetensi mereka lebih terjamin.
SMK Muhammadiyah telah memiliki setidaknya tiga guru tersertifikasi nasional untuk kompetensi teknik otomotif, listrik, dan pemesinan. Dua guru produktif kompetensi TKJ bahkan juga tersertifikasi internasional dari Cesco. (min)
0 komentar :