Anak usia 0-6 tahun memiliki masa tumbuh-kembang dengan potensi luar biasa. Karena itu, pada usia ini pola pengasuhan dan pendidikan harus lah benar-benar tepat dan mampu mendukung potensi tumbuh-kembang ini dengan baik.
Sayangnya, tidak semua keluarga mampu memerankan dengan baik sebagai media pembelajaran tumbuh-kembang anak usia dini. Keluarga dengan kedua orang tua yang sibuk misalnya, lebih cenderung menyerahkan pengasuhan dan pendidikan anak di sebuah lembaga pendidikan, seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Padahal, keluarga pun sebenarnya bisa melakukannya, mengasuh sekaligus mendidik dan membelajarkan anak. Karena itu, konsep pembelajaran PAUD berbasis keluarga menjadi hal yang perlu untuk membantu anak mengalami tumbuh-kembang yang baik dan semestinya.
Alasan ini yang menjadikan Dra Lies Zumrah, trainer pendamping program Parenting Provinsi Jawa Timur, terus menggiatkan kegiatan penguatan PAUD berbasis keluarga. Ia pun kerap keliling daerah untuk menggiatkan pentingnya parenting bagi pendidikan anak usia dini ini.
Bagi Zumrah, anak harus diopeni melalui pola pengasuhan dan pembelajaran holistik (menyeluruh) dan benar- benar sesuai kebutuhannya. “Orang tua adalah guru pertma bagi anak. Perannya sangat penting dalam mendidik anak, karena selama 20 jam anak berada dalam pengawasan dan pengasuhannya,” kata Bunda PAUD yang juga pemilik PAUD Firdaus.
Karena itu, pandangan orang tua bahwa pendidikan anak menjadi tanggung jawab sekolah, apalagi yang mahal, sangat disesalkannya. Menurut Lies, sebaik apapun program pembelajaran di PAUD, tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan pendidikan yang lebih di rumah.
Dalam hal ini, keberadaan paguyuban orang tua anak didik sangat penting. Dengan wadah ini, orang tua tidak hanya saling berkomunikasi, melainkan bisa berbuat lebih untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.
Bagaimana agar parenting ini bisa sepenuhnya diperankan orang tua? Menurut Lies, orang tua harus memahami bahwa mendidik anak ada ilmunya (caranya). Yang mestinya juga dipahami adalah semua aspek yang ada pada anak bisa dikembangkan. Dengan demikian, orang tua tidak harus menunggui anak selama 24 jam untuk mendidiknya. Terlebih, imbuhnya, parenting mestinya tidak dipahami semata memanjakan anak.
“Orang tua cukup memahami momen dan mood, kapan saat yang tepat anak memang butuh dan bisa menerima pembelajaran yang kita lakukan. Tentunya, perkembangan psikis dan psikologi anak sebisa mungkin juga dipahami,” terang ibu dua anak ini.
Menurut Bunda Lies, agar bisa meluas, parenting ini bisa dikembangkan dan diintegrasikan dalam kegiatan PKK dan Posyandu. Saking pentingnya, Bunda Lies menyebut program parenting dibutuhkan bagi perkembangan anak hingga berusia 8 tahun. (min)
0 komentar :