Apresiasi

Tuesday, 17 March 2015

Tata PengelolaanPAUD, Susun Buku Ajar Berkearifan Lokal

Unknown     16:19:00    

Tata PengelolaanPAUD, Susun Buku Ajar Berkearifan Lokal

Penghargaan predikat lulusan terbaik diterima Sudarjo langsung dari Bupati Malang Rendra Kresna di Ruang Anusapati kantor Pemkab Malang, Jumat (12/12) lalu. Pada diklatpim III yang diselenggarakan selama 94 hari mulai 8 Agustus sampai 4 September ini, Sudarjo menjadi perserta bersama pmpinan eselon lain dari sejumlah SKPD yang ada di Kabupaten Malang.
Penghargaan ini tentunya menjadi kado bagi Dindik di Hari Jadi Kabupaten Malang ke 1.246 tahun ini. Bagi Sudarjo sendiri, prestasi ini bukan kali pertama. Pada 2008 lalu, usai mengikuti diklatpim IV, predikat yang sama juga berhasil diraihnya saat ia masih menjabat kasi Sarpras bidang Sekmen Dindik.
Apa yang menjadikannya terpilih menjadi peserta terbaik diklatpim III? Aspek kemampuan kepemimpinan mendapatkan penilaian tertinggi yang diraih Sudarjo. Salah satu indikatornya, memiliki konsep proyek perubahan (project charter). Sudarjo dinilai mampu mengembangkan sebuah program berupa penyusunan buku ajar PAUD berbasis kearifan lokal. Konsep pengembahan buku bahan ajar berbasis lokal ini pula yang dipresentasikannya dalam ujian di depan tim penguji dari Badiklat, ITS, Unair, dan UM lalu.
Bagi Sudarjo, tidak terakomodirnya kekayaan lokal daerah sangat
memprihatinkan. “Kearifan lokal harus diperkenalkan kepada peserta didik PAUD sejak dini. Seperti memasukkan peninggalan sejarah dan budaya berupa candi atau kekayaan wisata alam lainnya. Buku ajar yang memuat kearifan lokal ini nantinya akan menjadi pegangan PAUD mulai 2015 mendatang,” kata Sudarjo, disela-sela sosialisasi kurikulum 2013 di gedung dewan Jl Panji, Ahad (14/12) siang.
Selain buku ajar, Sudarjo juga tengah mengkonsentrasikan pengelolaan PAUD lebih baik sesuai Permendikbud no 58/2009. Dikatakan, lembaga Paud harus mulai membenahi dengan baik pengadministrasian mulai pembelajaran hingga penilaian sesuai ketentuan. Apalagi, selama ini pengadministrasian dilakukan secara berbeda menurut versi masing-masing lembaga. Standar pengelolaan ini pula yang juga dikuatkan dalam sosialisasi K-13 yang juga difasilitasi BPPAUDNI Regional II Surabaya akhir pekan lalu.
Mendatang, katanya, semua lembaga PAUD pada akhirnya harus terstandarisasi sesuai ketentuan. Ini juga akan berlaku kepada semua satuan pendidikan nonformal lainnya seperti PKBM dan lembaga kursus dan pelatihan. “Kami akan berupaya mempercepat pencapaian akreditasi ini, terutama bagi lemabaga yang sudah siap. tiap satuan setidaknya ada lima lembaga yang sudah terakreditasi nasional tahun ini,” tegas pria yag juga ketua paguyuban kabid PLS/PNFI Jawa Timur ini.
Sudarjo mengawali karir sebagai PNS Kanwil Depsos Jawa Timur tahun 1993. Di lingkungan SKPD Dindik Kabupaten Malang, Sudarjo mulai masuk menjadi staf pada tahun 2000, dan menduduki jabatan sebagai kasi sarpras bidang Sekmen selama setidaknya tiga tahun sejak tahun 2008. Ia kemudian berpindah menjabat salah satu kasi di SKPD Dispora selama setahun. Sebelum menjadi kabid PLS Dindik per Januari 2014, pria asli Solo kelahiran ini 8 Juli 1964 ini sempat mampir menjadi kabid perlindungan masyarakat di SKPD Satpol Pamong Praja pemkab Malang selama empat bulan.
Basic pendidikan S1 Sudarjo? Namun demikian, ia juga mendapatkan dua gelar magister science dan magister pendidikan. gelar MPd diraihnya dari program master kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tahun 1993. Sederetan prestasi lain juga telah berhasil diraih rumpun PAUDNI di Kabupaten Malang setahun terakhir. Sebut saja, juara 1 tutor Paket B tingkat nasional, juara 1 stand pameran LKP Jatim, juara 2 lomba gugus PAUD yang diraih KKG kecamatan Lawang, dan juara harapan 3 lomba PAUD tingkat provinsi Jatim.

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.