Apresiasi

Saturday, 11 April 2015

Autisme Bisa Mengancam Buah Hati Anda

Unknown     23:26:00    

Autisme Bisa Mengancam Buah Hati Anda
Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak. Gejala yang tampak adalah gangguan pada perkembangan interaksi dua arah, interaksi timbal balik, dan perilaku. Hingga saat ini kepastian mengenai autisme belum juga terpecahkan. Padahal, perkembangan jumlah anak autis kian mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat, perbandingan anak autis dengan yang normal 1:150, di Inggris 1:100. 
Para ilmuwan menyebut’, faktor-faktor yang diduga kuat mencetuskan autisme, seperti dimuat di kompas.com, adalah: 

1. Genetik

Keluarga yang memiliki satu anak autisme memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan anak yang juga autis. Para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme. Gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi. 

2. Pestisida

Paparan pestisida yang tinggi juga dihubungkan dengan terjadinya autisme, karena akan bisa mengganggu fungsi gen di sistem saraf pusat. Menurut Dr Alice Mao, profesor psikiatri, zat kimia dalam pestisida berdampak pada yang punya bakat autisme. 

3. Obat-obatan

Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki resiko lebih besar mengalami autisme. Obat-obatan tersebut termasuk valproic untuk penderita gangguan mood dan bipolar disorder dan thalidomide-- yang biasa dipakai mengatasi gejala mual dan muntah selama kehamilan, kecemasan, insomnia.

4. Usia Orangtua

Makin tua usia orangtua saat memiliki anak, makin tinggi risiko si anak menderita autisme. Penelitian terpublikasi tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autis dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun.

5. Perkembangan Otak

Area tertentu di otak, termasuk serebal korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autisme. Ketidakseimbangan neurotransmiter, di otak juga dihubungkan dengan autisme. (*)

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.