Apresiasi

Saturday, 11 April 2015

Rey Arifin, Dari Hobi Jadi Pekerjaan: menjalani usaha dalam Ruang Seukuran Kamar

Unknown     22:28:00    


Sabtu (14/2) malam, di sudut sebuah ruang kerja, duduk sesosok pria mengenakan headset di kepala. Selama sekitar satu menit, bibirnya tampak bercuap-cuap tanpa henti, namun tangan dan matanya tetap fokus pada layar komputer dan perangkat audio di sekilingnya.  Rupaya, ia tengah on-air berinteraksi dengan pendengar radio.  

Begitulah rutinitas Rey Arifin (28), setiap malam antara pukul 20.00-22.00 WIB, yang biasa dilakukannya pojok ruang kerjanya. Ya, dari sudut ruang seluas 4 x 3 meter ini lah ia biasa mengudara menjadi host atau penyiar acara Kepanjen Request di Radio Kepanjen FM yang didirikannya lebih dari enam tahun silam. Studio mini ini lah yang sehari-hari menemani Rey Arifin menjalani usaha kepenyiaran yang dijalaninya. Dalam ruang kecil ini pula, ia mengembangkan bakat dan prospek usahanya.

“Berawal hobi, kini menjadi pekerjaan utama, mas,” begitu pemilik nama lengkap Arizal Firmansyah ini mengawali kisahnya bisnisnya. Ya, sosoknya memang menarik disimak dan layak diteladani. Rey kecil terlahir dari keluarga dan lingkungan yang memang akrab dengan elektronika. Ia mewarisi hobi dari ayahnya yang pedagang alat-alat elektro di pasar Kepanjen. Meski masih usia SD, Rey sudah bisa meniru ayah yang sering melakukan kerjaan servis, seperti solder dan lainnya. ‘Buah tak akan jatuh dari pohonnya’, begitu lah gambaran pas soal hobi dan bakat Rey.

Berbekal otodidak, ia pun terbiasa dengan program-program yang bisa jadi tidak banyak dikenali anak seusianya.
Lalu, darimana bakatnya menjadi penyiar terlahir? Ternyata, sejak usia SD, Rey kecil sudah biasa ngebrix, berlanjut SMP sudah akrab dengan komunikasi Handy-Talky dan Orari. Bakat bidang kepenyiaran Rey semakin terasah semenjak menjadi siswa program keahlian elektronika di SMK Sunan Giri, Kepanjen. Kala itu, untuk pertama kalinya ia sudah bisa membuat radio pemamcar FM. Lulus SMK, selama dua tahun sejak 2006, Rey lebih menerjuni dunia kepenyiaran radio komunitas. Namun, setelah itu, ia merintis usaha sendiri yang hingga kini dilabelinya Rizal Media.

Rey berkisah, Rizal Media yang didirikannya pada 2008. Awal dirintisnya, Rizal Media hanya melayani jasa pengetikan cetak foto dan komputer game. Kala itu, ia hanya menempati tempat usaha yang berlokasi yang masuk gang sempit. Bermodal juga pnjaman ke bank hingga Rp 15 juta, sejak 2011 ia pun pindah, mengontrak tempat usahanya kini yang berada di Jl Efendi Kepanjen.

Rey begitu terobsesi bisa mengembangkan usaha Rizal Media yang berjargon Inspirasi masa depan ini. Setiap harinya, rata-rata ia beraktifitas di tempat kerja bisa sampai 15 jam. Produksi siar-iklan pun digarap sendirian. Total aset usaha yang dimilikinya sejak 2008 hingga sekarang mencapai setidaknya Rp 75 juta. Namun, ini juga banyak diinvestsikan dalam bentuk barang aksesoris komputer yang bisa dijual.

Sembari rajin browsing internet mencari-cari inispirasi bisnis, ia pun termotivasi seorang tokoh besar, bahwa semua harus diyakini bisa besar.  Hobi dan bakat otodidak yang dimiliki Rey benar-benar menjadi modal utama usaha yang digelutinya. Setidaknya, hanya 10 persen ilmu dari sekolah atau bangku kuliah yang termanfaatkan. Lingkungannya sejak kecil dan kerja menjadi modal awal dan menjadi sarana link menjalin relasi. (min)

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.