Apresiasi

Saturday, 11 April 2015

Waspada, Dehidrasi Bukan Sekadar Haus!

Unknown     23:29:00    

Waspada, Dehidrasi Bukan Sekadar Haus!

Istilah dehidrasi memang sudah tidak asing lagi. Dehidrasi berarti kekurangan cairan tubuh, karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Dan ini bisa menyerang siapa saja, dari anak kecil hingga orang tua.

Ironisnya, dehidrasi kerap dianggap sebagai masalah sepele. Padahal, sebenarnya dehidrasi itu cukup berbahaya. Yang paling rentan terkena dehidrasi adalah anak kecil dan orang tua, terutama perempuan. Soalnya, tubuh anak kecil banyak mengandung lemak, dan lemak hanya mengandung air lebih kurang 20 persen. Sementara itu pada tubuh orang tua, kadar air dalam tubuhnya sudah semakin menurun akibat proses penuaan organ-organ tubuh. Dehidrasi menyerang tubuh perempuan karena memiliki lebih banyak lemak daripada tubuh laki-laki.

Namun, di antara semua itu, ternyata remajalah yang paling sering terkena dehidrasi. Pasalnya, remaja mempunyai banyak kegiatan. Akibatnya, aktivitas fisik pun meningkat drastis dan menguras bayak keringat. Terjadinya dehidrasi sebenarnya ketika kita melakukan banyak kegiatan, maka cairan tubuh akan terkuras. Kulit banyak mengeluarkan keringat. Paru-paru pun banyak mengeluarkan uap melalui pernafasan.

Lantaran dianggap sepele, tanda-tanda kemunculan dehidrasi kerapkali tak disadari. Gejala kalau kita kena dehidrasi ringan adalah rasa haus, mulut kering, dan bibir kering. Pada tingkat yang lebih tinggi (dehidrasi sedang), muncul tanda-tanda lain seperti tonus kulit jadi menurun (kalau dicubit kulit akan lama kembali ke bentuk semula alias kulit tidak kenyal), dan berat badan menurun. Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia.

Orang yang terkena dehidrasi selain jadi jarang kencing dan jumlahnya sedikit, warna air seninya juga menjadi lebih pekat. Semakin tinggi tingkat dehidrasinya, warna air seni akan semakin pekat. Penyebabnya, kalau dehidrasi, tubuh secara otomatis akan menahan semua cairan, termasuk cairan yang mestinya dibuang seperti air seni. Semakin lama ditahan, maka jumlah kotoran yang terkandung di dalam air seni semakin banyak, hingga mengakibatkan warnanya menjadi keruh.

Mencegah dehidrasi sebenarnya mudah saja. Sering-sering saja minum, dan sangat dianjurkan air putih. Bukan kopi, teh apalagi minuman bersoda. Meminum kopi, teh atau soda malah membuat keadaan rubuh tambah parah. Maklum, minuman-minuman tersebut mengandung kafein yang hanya akan menambah frekuensi kencing. Saat mau beraktivitas di luar ruangan, pakaian yang terbuat dari katun mudah menyerap keringat sangat membantu mengurangi penguapan cairan tubuh. (*)

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.