Apresiasi

Thursday, 21 May 2015

Belajar Menjadi Orang Tua Bijak: Menghadapi Sifat-sifat Anak?

Unknown     20:24:00    

Belajar Menjadi Orang Tua Bijak: Menghadapi Sifat-sifat Anak?
Tuan Irul (36) cukup risau dengan polah tingkah putrinya, Nanda Annisa (6 tahun). Sampa-sampai terkadang cukup kewalahan dan kurang sabar menghadapi kemauan sang buah ahti. Nanda Annisa memiliki perangai yang kadang kurang baik dengan tiga sifat sekaligus, egois, cengeng, dan kerapkali nakal. sendiri adalah putri kedua Tuan Irul. Sang kakak adalah anak laki-laki yang terpaut usia cukup jauh. Sementara, adiknya sama-sama perempuan dengan selisih usia tiga tahun.

Nah Bunda, apakah Anda juga menghadapi anak yang sama seperti yang dialami Tuan Irul?
Setiap anak membawa sifat masing-masing. Banyak memang sifat-sifat anak yang sebaiknya diketahui para orang tua. Dengan begitu, orang tua juga bisa memiliki cara tepat menghadapi anak-anak mereka.

EGOIS

Sifat egois atau keras kepala kerap memang membuat orang tua kehilangan kesabaran. Umumnya, anak yang egois mau menang sendiri, tidak mau mendengarkan orang lain dan harus dituruti semua keinginannya. Bila tidak, segala jurus ancaman pun akan ia lontarkan, dari berteriak-teriak, mogok makan, tak mau belajar sampai berguling-guling di lantai.
Jangan panik Bunda bila menghadapi anak yang egois. Tak perlu marah, hadapi dengan lembut dan sabar. Banyak cara bisa dilakukan untuk menghadapi anak bertemperamen keras. Yang terpenting adalah memberikan pengertian dan pengarahan. Ingat, yang ada dalam pikiran mereka adalah mengerjakan atau melakukan sesuatu hanya untuk kesenangannya 

PERAJUK (CENGENG)

Ciri anak perajuk adalah suka ngambek dan cenderung cengeng. Hampir sama dengan anak egois, hanya saja anak perajuk belum tentu keras kepala. Biasanya, anak akan ngambek bila orang tua kurang memberikan perhatian dan apresiasi padanya atau apa yang telah dilakukannya. Bila anak gampang merajuk, cobalah untuk membujuknya. Jangan dengan kekerasan, karena hal itu justru akan berdampak tak baik bagi perkembangan jiwanya.
Menghadapi anak yang hobi ngambek juga butuh kesabaran. Mungkin bagi kita, menggangguk saja sudah cukup, namun bagi anak lain lagi. Ia perlu action dari Anda. Anda bisa mengatakan misalnya, “Oh, bagus sekali. Coba Mama lihat. Hmm… ternyata anak Mama sudah pintar menguncir rambut sendiri!” Perhatian dan komentar Anda akan membuat anak senang 

PEMALAS

Anak yang pemalas biasanya tidak mau mengerjakan pekerjaan atau tugas yang diberikan padanya. Misalnya, merapikan tempat tidur, buku pelajaran atau mainannya. Ia bahkan mengandalkan orang lain untuk mengerjakannya.Beri anak pengertian dan contoh. Ajak ia untuk turut serta melakukan kegiatan tersebut. Latih anak untuk memiliki tanggungjawab sejak dini 

NAKAL

Sifat nakal atau bandel wajar dimiliki oleh anak-anak. Biasanya mereka cenderung aktif, usil dan tak takut bahaya. Selain itu, anak umumnya juga punya banyak akal. Contoh perilaku mereka antara lain hobi berkelahi, mengejar layang-layang, memanjat pohon tinggi, jahil pada temannya, dan sebagainya.
Tak perlu memarahi atau melarangnya bermain. Coba pantau kegiatannya sehari-hari. Sejauh yang dilakukannya tidak membahayakan dirinya dan orang lain, kenapa harus dilarang? Biarkan mereka melakukannya karena hal itu akan menjawab Penasarannya. Yang terpenting dalam menghadapi anak nakal adalah jangan bosan menasihati dan mengarahkannya agar menjadi anak yang baik dan sopan. 

PEMALU

Menutup diri, tak banyak bicara, itulah sebagian ciri-ciri dari anak pemalu. Pribadinya sangat tertutup, sehingga sulit menebak isi hatinya. Selain itu, anak pemalu juga terkesan kuper alias kurang pergaulan. Mereka juga akhirnya jarang bergaul dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
Anak pemalu harus dilatih agar berani tampil dan berbicara di depan umum. Misalkan dengan mengikutsertakan dalam kegiatan sekolah, seperti tari, karate ataupun vokal grup. Dengan begitu, mereka akan terbiasa berhadapan dengan orang banyak. Hal ini akan membantu anak untuk berinteraksi dan membuat ruang lingkup pergaulannya menjadi luas.

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.