Fobia adalah perasaan takut yang bersifat tak rasional terhadap suatu objek yang tidak berbahaya atau tidak menyeramkan dan tidak perlu ditakuti. Manusia semua memang memiliki rasa takut, itu adalah insting untuk melindungi diri dari bahaya. Rasa takut akan berkurang seiring dengan pertumbuhan, perkembangan dan pengalaman tentang sesuatu yang berbahaya dan tidak.
Tanda-tanda mengalami gejala fobia seperti kaku dalam bergaul, takut melakukan kesalahan, menyalahkan diri sendiri, rasa takut yang berlebihan, menjerit, berlari langsung tanpa sebab, sembunyi di kamar, menampilkan tingkah laku yang ketakutan, dan tidak mengendalikan diri, atau mencari orang lain sebagai bentuk rasa aman.
Ada setidaknya 5 (lima) jenis fobia yang bisa menghantui. Yakni, Agorafobia, fobia terhadap ruang terbuka; Claustrofobia, fobia terhadap ruang tertutup; Acrophobia, fobia terhadap tempat tinggal; Mysofobia, fobia terhadap tempat kotor dan infeksi akibat kuman; dan Phobofobia, fobia terhadap suatu benda, misalnya karet gelang, binatang atau serangga.
Berita Lainnya:
- Novel Perahu Waktu: Derai Asa Dalam Api Kehidupan
- Novel Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar
- Capai 1000 Pengunjung: Raih Anugerah 2011
Para ahli psikologi menyebutkan, beberapa penyebab munculnya fobia diantaranya:
1. Mencontoh tingkah laku orang tua yang takut kepada sesuatu yang tidak menakutkan, anak selalu mendapati objek lekat (ayah, ibu, tante, om, nenek, pengasuh) pada situasi ketakutan pada benda yang jelas-jelas tidak membahayakan.
2. Salah satu orangtua yang overprotektif (terlalu melindungi anak), anak tidak dapat bergerak bebas, segala perilaku anak selalu diikuti dan dikhawatirkan secara berlebihan.
3. Hubungan anaknya dan orangtua kurang harmonis, ayah dan ibu sering bertengkar.
4. Orangtua yang menderita fobia, jika dalam waktu lama bersama orang yang menderita fobia maka orang tersebut bisa juga mengalami fobia, namun fobia yang bersifat ringan.
So, Jangan biarkan buah hati Anda mengalami ketakutan berlebihan! (*)
0 komentar :