Apresiasi

Thursday, 7 May 2015

Jajuk Sulistyowati: Bunda PAUD yang Jadi Ibunda Wong Malang

Unknown     11:43:00    

Jajuk Sulistyowati: Bunda PAUD yang Jadi Ibunda Wong Malang


Kemajuan sebuah bangsa berawal dari bagaimana para pemimpinnya mau membuka diri dan mendengar langsung terhadap harapan warganya. Ini pula yang dilakukan Jajuk Sulistyowati, ketua TP PKK sekaligus isteri Bupati Malang Rendra Kresna. Meski tidak menjadi seorang pemimpin, atau pun pejabat publik, Jajuk Rendra Kresna menjadi begitu familiar dan dekat dengan warga Kabupaten Malang. Ini setelah ia begitu mencurahkan perhatian dan mendedikasikan waktu untuk blusukan menyambangi warga Kabupaten Malang sebagai Bunda PAUD yang rajin menyambangi anak-anak dan orang tua.

Seperti apa kiprah Bunda PAUD Jajuk Sulistyowati? Berikut hasil perbincangan singkat dengan Majalah CENDEKIA di sela-sela kunjungannya di kecamatan Wajak. Seolah mengikuti jejak Suami yang menjadi Bupati Malang Jajuk Rendra Kresna memang terbilang perempuan aktif dan tak mau ketinggalan. Keaktifannya sudah terlihat sejak tahun 2000an, tepatnya pada 2006 silam, saat ia mulai dipercaya menjadi pimpinan di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Malang.

Dua tahun terakhir, aktvitasnya kian padat sejak mendapat predikat Bunda PAUD dengan program sambang sekolahnya. Banyak hal didapatkan Jajuk Sulistyowati selama menjalani sambang sekolah ini.

Awalnya, yang disambangi ini adalah lembaga-lembaga pendidikan prasekolah dan nonformal. Namun, lambat laun, karena bertemu langsung dengan orang tua anak didik, ia pun menjadi jujugan warga masyarakat menyampaikan harapannya dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan warga. Perhatiannya pun tak semata kondisi pendidikan yang ada, melainkan pula permasalahan lain termasuk diantaranya, masalah kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.

Rajin blusukan, Jajuk Rendra Kresna seakan larut dan melebur dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Malang, khususnya perempuan di pelosok-pelosok wilayah. Melalui kegiatan Bunda Paud Sambang Sekolah (BPPS), ia banyak mengunjungi lembaga pendidikan nonformal seperti PAUD, RA, TK, dan PKBM.

Tak hanya bisa bertemu langsung dengan anak didik dan pendidik di daerah, Jajuk Rendra Kresna juga sangat terbuka kesempatan bertemu dan melihat langsung warga masyarakat yang menjadi wali murid di tempat yang ia kunjungi. Tak hanya urusan pendidikan, kesejahteraan dan potensi ekonomi warga masyakat bisa dilihatnya langsung. Sosoknya memang cukup lugas dan cekatan dalam berucap maupun berbuat apapun. Karakter ini pula yang menjadikannya memiliki kekuatan membangkitakan motivasi dan harapan siapapun yang berinteraksi dengan perempuan ini.

Dengan banyak blusukan dan sambangi sekolah, Jajuk Rendra Kresna pun lebih tau seperti apa karakter warga Kabupaten Malang. Menurutnya, warga masyarakat memiliki beragam karakter dan potensi. Meski latar belakang pendidikan yang rendah, bukan berarti masyarakat ditemui tidak memiliki kemauan untuk maju. Ia mendapati sejumlah warga yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, namun sukses berwirausaha.

Berita Lainnya:
Bagi Jajuk Sulistyowati, menjadi perempuan aktif yang mendukung kemajuan daerah, seorang perempuan tidak harus menjadi pemimpin atau pejabat untuk mewujudkannya. Bahkan, ia bertekad akan menjalani kebiasaan ini sampai kapan pun. Ia pun mengaku tak ambil pusing dengan bayang-bayang karena sebagai isteri Bupati. Semua dilakukannya karena memang senang dan ada kepuasan batin tersendiri jika bisa dekat dengan banyak orang. Saat jenuh dan penat menjalani blusukan, bisa ketemu dan bercanda anak-anak dengan berbagai perangainya, menjadi obat tersendiri baginya.

Apa peran besar dengan menjadi Bunda PAUD? Jajuk menegaskan, menjadi Bunda Paud sejatinya menjalani peran sebagai ibunda atau orang tua. Meski bukan jabatan, predikat Bunda yang melekat jauh lebih besar dan penting perannya dibanding menjadi pemimpin daerah sekali pun. (min)

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.