INDONESIA adalah negara dengan jumlah penduduk sangat besar. Populasi warga Indonesia pun tersebar dan bermukim di seluruh wilayah yang terbentang, mulai dataran tinggi, kepulauan, hingga kawasan pedalaman. Warga masyarakat memiliki latar belakang dan sosio-kultur yang berbeda-beda. Perbedaan ini juga disebabkan tingkat pendidikan, kondisi lingkungan, dan potensi sumberdaya alam dan perekonomian. Kondisi ini pula yang bisa memicu derajat kesehatan masyarakat dalam sebuah wilayah itu baik atau pun buruk, tinggi atau pun rendah.
Selain pendidikan, kesehatan menjadi salah satu layanan dasar yang wajib dipenuhi. Karena itu, pemerintah selalu menjadikan kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas dalam setiap pembangunannya. Intervensi pemerintah pun selalu dilakukan, melalui kebijakan dan program, termasuk pengalokasian anggaran kesehatan. Program kesehatan mencakup fungsi layanan kesehatan berupa pengobatan penyakit dan penyehatan lingkungan, juga promosi kesehatan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan. Promosi kesehatan bisa mencegah terjadinya penyakit sejak dini (preventif), juga menjadikan warga masyarakat yang sudah sehat menjadi semakin sehat.
Layanan kesehatan tentunya melekat pada program pelayanan yang ada di pusat-pusat kesehatan (rumah sakit, klinik, atau puskesmas). Layanan kesehatan ini bisa didapatkan secara gratis melalui program pemerintah saat ini. sebut saja program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Perlundungan Sosial, atau Jamkesmas. Layanan promosi kesehatan juga diberikan langsung melalui kader-kader kesehatan yang ada di Posyandu, penyuluh KB, atau yang lainnya.
Dr Umar Usman, kepala Puskesmas Mulyorejo, Sukun Kota Malang mengungkapkan, intervensi pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk melalui program layanan kesehatan selama ini sudah memadai. Menurutnnya, dalam hitungan pemerintah, asumsi rata-rata persentase orang sakit setahun hanya lah 10-15 persen. Sementara, warga yang mendapatkan bantuan sosial langsung dari pemerintah sudah dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang ada.
Baca Juga:
- Bahaya Kecanduan Game Online
- Lukman Hakim: Dari Kansultan, Kini Blusukan Mengajar
- Autisme Bisa Mengancam Buah Hati Anda!
Apalagi, tambahnya, dengan adanya dana kapitasi asuransi kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, tentunya kesehatan masyarakat akan lebih terjamin.
“Anggaran untuk layanan kesehatan bertambah melalui dana kapitasi BPJS kesehatan. Jika asuransi mandiri JKN ini benar-benar bisa menyeluruh dan diwajibkan pada semua penduduk hingga 2019 mendatang, maka derajat kesehatan masyarakat lebih terjamin,” terang dokter lulusan Unair ini.
“Anggaran untuk layanan kesehatan bertambah melalui dana kapitasi BPJS kesehatan. Jika asuransi mandiri JKN ini benar-benar bisa menyeluruh dan diwajibkan pada semua penduduk hingga 2019 mendatang, maka derajat kesehatan masyarakat lebih terjamin,” terang dokter lulusan Unair ini.
Bentuk intervensi pemerintah lainnya, tambah Umar Usman, adalah memperbanyak dan lebih mengoptimalkan promosi kesehatan. Menurutnya, program promosi kesehatan sudah bagus, namun ruang lingkupnya masih terbatas. Sehingga, perlu intervensi lebih kuat yang bisa memaksa dan menumbuhkan kesedaran masyarakat untuk lebih sehat dan menghidari pola hidup resiko berpenyakit.
Umar mencontohkan, program Sutera Emas di Kabupaten Malang memang sangat bagus. Tetapi, kematian ibu dan bayi saat persalinan masih saja terjadi. Menurutnya, ini karena masih terjadi kesenjangan dalam program promosi kesehatan.
"Bagaimana pun, kesehatan tidak terlepas dari kondisi dan perilaku hidup keseharian kita. Kalau kondisi kehidupan masyarakat belum sepenuhnya sejahtera, akan sulit bagi mereka memperhatikan kesehatannya sendiri,” tambahnya.
Sehat, kata Umar Usman, juga berawal dari asupan gizi yang seimbang, lingkungan dan pola hidup yang sehat. Menurutnya, pengetahuan tentang hal ini juga harus dimiliki semua warga masyarakat.
Kejadian kematian ibu melahirkan ini juga pernah didapati pihak Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang, yang menyebut penyebab kematian karena terjadi pendarahan saat persalinan. Seperti pernah diungkap dr Hadi Puspita, kepala BKB Kab Malang, ibu hamil meninggal dikarenakan telah mengidap penyakit sebelumnya. Rata-rata disebabkan ibu hamil menderita darah tinggi (hipertensi). (min)
0 komentar :