Ya, lama tak terdengar kabarnya, bukan berarti siswa kelas XI-IPA6 SMA Negeri 1 Kepanjen ini vakum dari kegiatan. Justru, selama setahun terakhir, Sylma Avitri tetap sibuk berbuat positif dan tetap berprestasi.
Bisa dikata, Sylma adalah sosok generasi pemuda calon pemimpin bangsa. Di usianya yang masih remaja, ia telah berkali-kali menjadi duta Kabupaten Malang di berbagai ajang kegiatan. Dua tahun terakhir, Sylma aktif menjadi ketua Laskar Anak Kabupaten Malang, sekaligus berkiprah menjadi duta Forum Anak Provinsi Jatim dan Nasional. Dalam Forum Anak Nasional, Sylma adalah koordinator Divisi Advokasi dan Partisipasi anak. Bersama satu temannya asal Nganjuk, ia menjadi salah satu duta Jatim di forum anak nasional.
Mengadvokasi, memberi pemahaman terkait hak-hak anak, khususnya perlindungan anak, menjadi kegiatan yang dilakoninya lebih dari setahun terakhir. Bahkan, tak hanya sosialisasi, Sylma juga memiliki misi tersendiri bagaimana membangkitkan motivasi anak sekolah atau teman sebaya supaya eksis dan mampu menjawab tantangan yang ada.
Sosialisasi dan advokasi hak-hak partisipasi dan perlindungan anak kerap dilakukannya melalui sosial media. Isu yang banyak dibahas adalah soal perlindungan anak dari kekerasan, khususnya kekerasan seksual. Selain itu, roadshow keliling kecamatan menjadi bagian kesibukannya yang harus dilaukukan agar anak-anak Kabupaten Malang khususnya benar-benar memahami hak-haknya. Termasuk, ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah kecamatan pinggiran.
“Dari beberapa kali kumpul dan diskusi bersama, soal kekerasan verbal akibat senioritas kakak kelas pada adiknya di sekolah paling banyak dikeluhkan. Mendatang, kami akan awali bagaimana hal ini tidak lagi banyak terjadi dan dialami terutama pada siswa baru,” beber putri sulung pasangan Yudi Aria Wibowo dan Siti Qoniah ini.
Mengajak siswa yang selalu termotivasi berprestasi juga tengah menjadi keprihatinan bagi Sylma. Menurutnya, mindset siswa bahwa prestasi itu terlahir dari ekonomi mapan dan sekolah favorit harus dibuang jauh.
“Prestasi itu bisa datang dari manapun, koq! Tidak perlu minder. Asal mau berusaha dan yakin, insya Allah bisa diraih,” demikian ia berprinsip. Meski sibuk menjadi duta Laskar Anak Kabupaten Malang, sederet prestasi tetap bisa diukir Sylma. Setidaknya ada 9 (sembilan) jenis penghargaan telah didapatkannya. Setahun terakhir saja, ia meraih juara 1 Siswa Berprestasi Seni Jawa Timur. Prestasi ini buah bakat dan ketekunan Sylma pada bidang seni menyanyi, menari, drama, bermain musik, dan public speaking. Prestasi lainnya adalah juara 1 lomba karya ilmiah tingkat nasional yang digelar HMI Cabang Malang. Dalam lomba ini, ia mampu mengungguli sekitar 380 peserta lain se Indonesia. Dengan prestasi ini, Sylma berhak mendapatkan tropi dan piagam penghargaan yang ditandatangi Ridwan Hisyam, ketua Komisi X DPPR RI.
“Prestasi itu bisa datang dari manapun, koq! Tidak perlu minder. Asal mau berusaha dan yakin, insya Allah bisa diraih,” demikian ia berprinsip. Meski sibuk menjadi duta Laskar Anak Kabupaten Malang, sederet prestasi tetap bisa diukir Sylma. Setidaknya ada 9 (sembilan) jenis penghargaan telah didapatkannya. Setahun terakhir saja, ia meraih juara 1 Siswa Berprestasi Seni Jawa Timur. Prestasi ini buah bakat dan ketekunan Sylma pada bidang seni menyanyi, menari, drama, bermain musik, dan public speaking. Prestasi lainnya adalah juara 1 lomba karya ilmiah tingkat nasional yang digelar HMI Cabang Malang. Dalam lomba ini, ia mampu mengungguli sekitar 380 peserta lain se Indonesia. Dengan prestasi ini, Sylma berhak mendapatkan tropi dan piagam penghargaan yang ditandatangi Ridwan Hisyam, ketua Komisi X DPPR RI.
Meski memiliki segudang prestasi, namun semua belum membuatnya puas. Gadis berjilbab ini pun masih terobsesi mengejar prestasi di bidang akademik. Apalagi, ia masih memegang kuat cita-cita menjadi seorang dokter kelak. (min)
0 komentar :