Apresiasi

Thursday, 18 June 2015

Belajar Menjadi Orangtua Cerdas dari Kisah-kisah Inspiratif Ayah Edy

Unknown     09:40:00    


Judul Buku: Ayah Edy Punya Cerita
Penulis: Ayah Edy
Penerbit: Noura Books - PT Mizan Pustaka
Cetakan: Ke-8, Nopember 2014
Jumlah Halaman: 290 halaman


Anak merupakan perwujudan cinta kasih dari kedua orangtuanya. Anak adalah permata yang tak ternilai dan tiada bandingannya. Anak adalah titipan Ilahi yang harus orangtua pelihara dengan penuh cinta dan kasih sayang. Peranan orangtua pun signifikan dalam membentuk kepribadian dan tumbuh kembang sang anak.

Nah, buku Ayah Edy Punya Cerita sepertinya layak menjadi inspirasi bagi orangtua. Penulisnya tidak asing di telinga kita, seorang penggagas dari komunitas Gerakan Indonesia yang Kuat dari Keluarga (Indonesian Strong frome Home). Latar belakang Ayah Edy menghadirkan buku in ingin membantu para orangtua untuk mengasuh dan mendidik putra-putrinya meraih kebahagiaan di dunia sampai akhirat.

Ayah Edy membagi dua pokok pembahasan dalam buku ini, yaitu Pengasuhan dan Pendidikan. Kedua tema tersebut dibingkai Ayah Edy dalam beberapa kisah yang sangat inspiratif untuk orangtua yang berkeinginan buah hatinya menjadi anak sukses kelak. Setidaknya, Ayah Edy menyajikan 59 kisah inspiratif untuk para orangtua memberikan pola pengasuhan dan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya.

Dalam salah satu tulisan, Ayah Edy berkisah tentang bagaimana ibunda Thomas Alfa Edison, Nancy Alliot, yang bisa mencetak anaknya menjadi seorang ilmuwan yang luar biasa dengan lebih dari 1.000 temuan yang dipatenkan, meskipun riwayat pendidikannya kurang begitu baik. Thomas di-drop out dari sekolah pada tiga bulan pertama di sekolah dasar ini. Sementara, Nancy hanyalah ibu rumah tangga biasa, bukan seorang psikolog apalagi pakar pendidikan. Bahkan, konon Nancy adalah seorang single parent. Akan tetapi, dia mampu menjadikan Thomas menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan pekerja keras yang selalu berpikir positif. (hal: 87)

Ya, Nancy Alliot dalam memberikan pengasuhan terhadap Thomas selalu diliputi oleh motivasi-motivasi, sehingga selalu membangun api semangat Thomas dalam melakukan apa saja yang disukai. Kata-kata positif selalu keluar dari ucapan Nancy saat Thomas mengalami kesulitan. Hal tersebutlah yang dapat mendorong Thomas selalu berpikiran maju dan tidak mudah untuk menyerah. Kala Thomas mengalami kesulitan tentang ekspedisinya mempelajari campuran-campuran kimia, Nancy pun mengajak Thomas kecil menemui seorang ahli kimia di kotanya dan terus memberi kata-kata positif pada Thomas. (hal: 88)

Selain pengasuhan yang menjadi prioritas utama dalam memenuhi hak seorang anak, memberikan pendidikan yang terbaik juga merupakan salah satu kewajiban dari kedua orangtua. Ayah Edy menjelaskan, pemberian pendidikan yang terbaik untuk anak tidak selalu identik dengan sekolah yang mahal. Sekolah bisa jadi malah tidak menjamin jalannya prinsip pendidikan yang sesuai dengan fitrah anak. Untuk mengetahui sekolah itu bagus atau tidak, bisa dilihat dari dua aspek: (1) Anak kita semakin kritis dan berani mengungkapkan pendapat; dan (2) berperilaku yang santun dan peduli. (hal: 134)

Banyak orangtua mengira, bahwa anak mereka malas untuk sekolah dikarenakan oleh sifat malas dari anak tersebut. Menjadi orangtua yang bijak, sebaiknya perlu mengetahui hal apa yang melatarbelakanginya. Ayah Edy mengisahkan dalam buku ini tentang perilaku anak yang tiba-tiba tidak berkeinginan lagi untuk pergi sekolah. Ayah Edy melacak penyebab hal tersebut bisa terjadi. Usut punya usut anak tersebut mengalami gejala psikosomatis, yaitu gejala stres pada anak karena menghadapi sekolahnya. Anak tersebut memiliki masalah dengan salah satu guru yang mengajarnya. Karena, Ayah Edy membuat catatat, untuk membuat anak-anak sukses belajar harus ada sinergi yang positif antara orangtua dengan sekolah (hal: 133). Selain itu, atmosfer sekolah juga harus terasa menyenangkan bagi peserta didik, bukan malah membosankan dan menekan mereka secara kejiwaan. Sehingga, tidak akan ada lagi yang menarik di sekolah, baik tempatnya, guru-gurunya, dan juga pelajarannya. (hal: 148) (*)

0 komentar :

© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.