MA’HAD: Tampak lingkungan ma’had (asrama) putri Al Hikam yang ada di MTsN Turen. Tahun ini, tengah dibangun sarana ma’had untuk siswa putra. |
Penguatan pendidikan Islam menjadi kewajiban lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. Karena, pemahaman Islam sekaligus menjadi ciri khas dan nilai lebih siswa madrasah. Komitmen ini pula yang diteguhkan MTs Negeri Turen setidaknya selama dua tahun terakhir. Seluruh siswa diperkuat pendidikan agamanya, khususnya kemampuan membaca dan menulis Al quran dengan baik. Bahkan, siswa diharapkan mampu hafal ayat-ayat Alquran (tahfidz) nantinya.
Kepala MTs Negeri Turen Hj Hamidah MAg mengungkapkan, pembelajaran baca-tulis Alquran ini diberikan dengan metode Qiroati dengan tingkatan enam jilid. Kegiatan ini menjadi ekskul wajib yang harus diikuti seluruh siswa kelas 7-8. Pelajaran qiroati ini diberikan pada jam 1-2 (kelas 7) dan 3-4 (kelas 8) dan dibimbing langsung 25 mentor atau guru yang bersyahadah qiroati.
“Siswa dibimbing hingga benar-benar mampu membaca dan menulis Alquran dengan baik. Jika sudah melalui enam jilid, dilanjutkan menghafal surat-surat pilihan dan juz ‘amma serta surat-surat lainnya,” kata Hamidah, Senin pekan lalu.
Dikatakan Hamidah, siswa dibimbing hingga lulus mendapatkan mendapatkan syahadah. Setidaknya, tujuh siswi MTsN Turen sudah berhasil tahfidz Alqur’an. Tagihan hafalannya dilakukan secara rutin oleh guru dan baca-tulis ini bisa dilakukan dimana pun, tidak harus di dalam kelas. Bisa di lingkungan asrama, musala, atau tempat lain di luar kelas.
Karena itu pula, lanjutnya, pihaknya terus memperluas dan menambah fasilitas pembelajaran. Salah satunya, tahun ini melanjutkanpembangunan asrama siswa (ma’had) putra. Rencananya, ma’had ini akan dibangun tiga lantai dengan kapasitas daya tampung pemondokan yang bisa dihuni 70 siswa.
“Sementara dibangun satu lantai dulu. Tadi (Senin, 15/6, red) dilakukan peletakan batu pertama pembangunan,” terang perempuan ramah ini. (min)
0 komentar :