ANTUSIAS: Suasana ujian akhir semester Universitas Terbuka Malang yang diikuti peserta dari program S1 PGPAUD yang dilaksanakan di SMAN 1 Kepanjen, Sabtu (20/6) lalu. |
Dengan memegang sebuah buku paket, tampak duduk seorang perempuan paruh baya di luar sebuah ruang kelas yang tengah digunakan ujian, Sabtu (20/7) siang. Ia tampak begitu serius membaca apa yang dipegangnya dan sesekali seperti menghapalkan apa yang barusan dibacanya.
Begitu lah keseriusan yang terlihat pada Nur Azizah (52). Guru TK Muslimat 01 Singosari ini tak lain adalah salah satu peserta ujian akhir semester genap Universitas Terbuka prodi S1-PGPAUD yang tengah dilangsungkan di dua tempat, SMAN 1 Kepanjen dan SMA Islam Kepanjen, selama 20-22 Juni lalu.
Rupanya, sambil menunggu giliran jam masuk ujian di ruang yang sama, Nur Azizah memanfaatkan waktu untuk belajar. Maklum saja, berbeda dengan kebanyakan peserta lain yang usianya di bawah 30 tahun, guru ini memang harus menyelesaikan ujian sisa mata kuliah yang semester sebelumnya gagal mendapatkan nilai lulus. Yakni, gizi dan perkembangan dan konsep pengembangan anak didik.
“Iya. Mestinya saya sudah lulus. Tapi masih ada dua mata kuliah sisa yang harus diulang ujiannya karena belum lulus sebelumnya,” terang Nur Azizah.
Mengikuti perkuliahan S1-PGPAUD di UT memang harus dilakoninya untuk memenuhi tuntutan kualifikasi seorang pendidik sesuai ketentuan perundangan. Meski, sebelumnya ia sudah berijasah D2 PGTK dan memiliki pengalaman mengajar lebih dari 30 tahun sejak 1984.
“Ya tuntutannya memang harus S1. Ditambah lagi ada keharusan untuk naik pangkat. Kalo waktu untuk kuliah masih bisa mengikuti, tetapi kadang kemampuan fisik dan otak (pemahaman, red) tidak nututi, mas,” kata guru PNS golongan IIb ini.
Sebagai pendidik, Nur Azizah tentunya sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan sertifikasi. Karena itu, dengan diperpanjangnya batas akhir sertifikasi hingga 2019 mendatang, cukup melegakannya. Walau, kini ia termasuk guru dengan masa kritis yang akan memasuki pensiun tidak lebih dari delapan tahun mendatang.
“Masih ada kesempatan. Jadi, harus tetap lulus dan selesai S1-nya,” tekadnya.
Guru dengan usia tergolong kritis lainnya yang mengikuti perkuliahan S1 PGPAUD Universitas Terbuka dan menjadi peserta UAS adalah Endang Suprihariyanti, yang kini berusia 47 tahun. Akan tetapi, guru TK PGRI 2 Singosari ini baru menjalani perkuliahan empat semester.
Selain mereka, ratusan peserta lain harus mengikuti UAS Universitas Terbuka jauh di lokasi digelaranya ujian. Mereka berasal dari sejumlah kelompok belajar (Pokjar) dari beberapa kecamatan. Tak terkecuali peserta dari kecamatan Ngantang, Kasembon, dan Ampelgading. Perkuliahan UT memang banyak diminati mahasiswa, kebanyakan guru, sejak sepuluh tahun terakhir. Ini karena guru dituntut memiliki kualifikasi akademik berijasah minimal S-1. (min)
0 komentar :