Perpustakaan SMA Negeri 1 Kepanjen ditetapkan menjadi nominasi lomba perpustakaan sekolah se Jawa Timur. Rabu (24/6), perpustakaan sekolah mendapatkan penilaian tim juri dari Badan Perpustakaan dan Arsip Pemprov Jawa Timur.
Sejumlah hal secara detil dipelototi tim juri selama penilaian lomba perpustakaan ini. beberapa diantaranya, sistem pengelolaan dan pelayanan, fasilitas perpustakaan, angka kunjungan, promosi minat baca, dan sejauh mana peran perpustakaan sekolah mampu memberdayakan warga sekolah dan masyarakat sekitar.
Dari dokumen yang dibuat pustakawan setempat, perpustakaan SMAN 1 Kepanjen memiliki koleksi bacaan sejumlah 5.440 judul dan lebih dari 29 ribu eksemplar. Sejumlah 1.059 diantaranya merupakan koleksi buku-buku fiksi.
Perpustakaan SMAN 1 menempati ruang seluas setidaknya 250 meter persegi. Selain untuk ruang baca, perpustakaan sekolah ini juga menyediakan fasilitas PC Computer untuk akses internet dan e-library. Ada juga ruangan multimedia dan ruang diskusi yang didisain lesehan seluas sekitar 2 x 4 meter persegi.
Akan tetapi, perpustakaan SMAN 1 Kepanjen sepertinya masih membutuhkan peningkatan pelayanan dan pemanfaatan koleksi. Setidaknya, ini bisa dilihat dari angka kunjungan yang justru menurun selama tiga tahun terakhir. Jika pada 2012 angka kunjungan bisa mencapai 20 ribu pengunjung setahun, dua tahun setelahnya justru melorot hanya 14 ribu lebih pengunjung dalam setahun.
Kepala SMAN 1 Kepanjen Maskuri mengungkapkan, pengelolaan perpustakaan sudah dilakukan dengan dukungan operasional hingga Rp 122 juta setahun. Anggaran ini paling banyak digunakan untuk pengadaan buku baru yang mencapai lebih dari 50 persen. Namun, ia mengakui belum mampu memkasimalkan pelayanan dan meningkatkan pelayana baca.
Terpisah, ketua tim juri penilaian perpustakaan Jatim M Purba mengungkapkan, lomba pengelolaan perpustakaan salah satunya memotivasi perpustakaan untuk lebih baik dan mendorongnya memberikan layanan kebutuhan baca sesuai standar nasional. Karena, sesuai UU, perpustakaan harus dikelola dengan professional dan memenuhi ketentuan akreditasi.
Di Jawa Timur, katanya, total ada lebih dari 20 ribu perpustakaan. Namun, tidak lebih dari 40 persen berjalan dan mampu memberikan pelayanan sesuai standar pengelolaan perpustakaan nasional.
“Sebagian besar masih dikelola dan berjalan apa adanya. Dua tahun terakhir, baru 25 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi,” kata pria yang juga menjabat kabid Pemberdayaan SDM Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jatim ini.
Di Kabupaten Malang, satu-satunya perpustakaan sekolah yang sudah mendapatkan peringkat akeditasi A adalah SMAN 1 Lawang. Dua perpustakaan tengah mengikuti penilaian akreditasi tahun ini. Yakni, perpustakaan SMAN 1 Dampit dan perpustakaan SMPN 1 Tumpang. (min)