Apresiasi

Advertise here

Sunday, 12 July 2015

Perpustakaan SMAN 1 Kepanjen Ikuti Penilaian Jatim: Pemerintah Dorong Akeditasi Perpustakaan untuk Standaisasi Pelayanan

Unknown     15:31:00    
SMAN 1 Kepanjen
Perpustakaan SMA Negeri 1 Kepanjen ditetapkan menjadi nominasi lomba perpustakaan sekolah se Jawa Timur. Rabu (24/6), perpustakaan sekolah mendapatkan penilaian tim juri dari Badan Perpustakaan dan Arsip Pemprov Jawa Timur.

Sejumlah hal secara detil dipelototi tim juri selama penilaian lomba perpustakaan ini. beberapa diantaranya, sistem pengelolaan dan pelayanan, fasilitas perpustakaan, angka kunjungan, promosi minat baca, dan sejauh mana peran perpustakaan sekolah mampu memberdayakan warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Dari dokumen yang dibuat pustakawan setempat, perpustakaan SMAN 1 Kepanjen memiliki koleksi bacaan sejumlah 5.440 judul dan lebih dari 29 ribu eksemplar. Sejumlah 1.059 diantaranya merupakan koleksi buku-buku fiksi.

Perpustakaan SMAN 1 menempati ruang seluas setidaknya 250 meter persegi. Selain untuk ruang baca, perpustakaan sekolah ini juga menyediakan fasilitas PC Computer untuk akses internet dan e-library. Ada juga ruangan multimedia dan ruang diskusi yang didisain lesehan seluas sekitar 2 x 4 meter persegi.

Akan tetapi, perpustakaan SMAN 1 Kepanjen sepertinya masih membutuhkan peningkatan pelayanan dan pemanfaatan koleksi. Setidaknya, ini bisa dilihat dari angka kunjungan yang justru menurun selama tiga tahun terakhir. Jika pada 2012 angka kunjungan bisa mencapai 20 ribu pengunjung setahun, dua tahun setelahnya justru melorot hanya 14 ribu lebih pengunjung dalam setahun.

Kepala SMAN 1 Kepanjen Maskuri mengungkapkan, pengelolaan perpustakaan sudah dilakukan dengan dukungan operasional hingga Rp 122 juta setahun. Anggaran ini paling banyak digunakan untuk pengadaan buku baru yang mencapai lebih dari 50 persen. Namun, ia mengakui belum mampu memkasimalkan pelayanan dan meningkatkan pelayana baca.

Terpisah, ketua tim juri penilaian perpustakaan Jatim M Purba mengungkapkan, lomba pengelolaan perpustakaan salah satunya memotivasi perpustakaan untuk lebih baik dan mendorongnya memberikan layanan kebutuhan baca sesuai standar nasional. Karena, sesuai UU, perpustakaan harus dikelola dengan professional dan memenuhi ketentuan akreditasi.

Di Jawa Timur, katanya, total ada lebih dari 20 ribu perpustakaan. Namun, tidak lebih dari 40 persen berjalan dan mampu memberikan pelayanan sesuai standar pengelolaan perpustakaan nasional.

“Sebagian besar masih dikelola dan berjalan apa adanya. Dua tahun terakhir, baru 25 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi,” kata pria yang juga menjabat kabid Pemberdayaan SDM Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jatim ini.

Di Kabupaten Malang, satu-satunya perpustakaan sekolah yang sudah mendapatkan peringkat akeditasi A adalah SMAN 1 Lawang. Dua perpustakaan tengah mengikuti penilaian akreditasi tahun ini. Yakni, perpustakaan SMAN 1 Dampit dan perpustakaan SMPN 1 Tumpang. (min)

Akhir Tahun Pelajaran, Masanega Gelar Apresiasi Prestasi

Unknown     15:29:00    
Banyak cara dilakukan untuk memotivasi siswa gemar dan berlomba-lomba berprestasi dalam belajar. Salah satunya, memberi apresiasi dan reward di hadapan orang tua mereka.

Ini seperti yang dilakukan pihak MTs Negeri Malang III (Masanega) Sepanjang, Gondanglegi, Sabtu (13/6) lalu. Dibarengkan dengan acara pelepasan wisudawan kelas 9, ajang apresiasi prestasi digelar untuk semua siswa. mulai dari prestasi akademik dan non-akademik selama setahun tahun pelajaran.

Gelar apresiasi prestasi dalam acara wisuda ini tidak hanya menjadi kebahagiaan bagi siswa-siswi kelas 9 yang diwisuda, melainkan juga semua siswa MTsN Malang III yang kebetulan berprestasi dan meraih penghargaan sekolah.

Waka kesiswaan MTsN Malang III Hendik Kusmanto mengungkapkan, ada lebih dari 40 prestasi non-akademik yang mendapatkan apresiasi madrasah. Mulai bidang seni, olahraga, hingga IT. Penghargaan prestasi ini dihimpun dari berbagai juara yang pernah diraih semua siswa dari berbagai ajang lomba. Sementara, prestasi akademik lebih dikhususkan pada hasil belajar ujian semester untuk siswa kelas 7-8, dan ujian nasional khusus siswa kelas 9.

Terkhusus kelas 9, diberikan penghargaan wisudawan terbaik dan bintang pelajar. Wisudawan terbaik diberikan kepada siswa peraih NUN tertinggi. Sedangkan, bintang pelajar disematkan pada siswa dengan penilaian terbaik dari beberapa kategori. Diantaranya, hasil belajar, prestasi non akademik, keaktifan dalam berbagai kegiatan sekolah, dan keteladanan siswa bersangkutan selama di kelas dan sekolah.

Pada prestasi bidang akademik, setidaknya ada delapan apresiasi yang diumumkan saat acara wisuda untuk mendapatkan penghargaan dari madrasah. Diantaranya, empat siswa peraih nilai sempurna (10) NUN mapel IPA (2 siswa), Matematika dan Bahasa Indonesia (masing-masing 1 siswa). penghargaan lainnya adalah peringkat 1-3 tertinggi hasil belajar kelas 9.

Menariknya, sejumlah penghargaan berhasil diborong siswi yang sama, Nur Hidayatul Fatihah. Selain meraih peringkat I kelas 9, siswi ini mendapatkan predikat wisudawan terbaik sekaligus bintang pelajar.

Secara khusus, penghargaan gelar prestasi ini dikemas dengan prosesi pentematan selempang wisudawan terbaik dan bintang belajar. Secara bergantian, penyematan selempang dilakukan kepala MTsN Malang III Hj Maria Ulva MPd dan pengawas Pendma Kemenag. Selain mendapatkan tropi, Nur Hidayatul F juga mendapatkan uang pembinaan senilai lebih dari Rp 1 juta. (min)

Lebih Ketat, Seleksi PPDB SMAN 1 Kepanjen

Unknown     15:26:00    
Sejumlah sekolah negeri tetap memberlakukan sistem seleksi ketat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Meski PPDB reguler digelar secara online dan serentak di semua sekolah di Kabupaten Malang.

Sistem seleksi yang penuh persaingan dalam PPDB tahun ini seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kepanjen. Tak sekadar peringkat NUN tertinggi, seleksi PPDB di SMAN ini juga tetap dilakukan melalui tes potensi akademik (TPA) dan melihat nilai rapor siswa sejak kelas VII. Hasil tes potensi ini mendapatkan bobot penentuan 60 persen.

Dikatakan waka humas SMAN 1 Kepanjen Lukman Huri, tes khusus potensi akademik ini sengaja dilakukan agar pihaknya dapat menjaring calon siswa dengan kemampuan akademik yang benar-benar lebih baik. Tes potensi ini, katanya, sekaligus menjadi bagian upaya SMAN 1 Kepanjen menjamin mutu dan prestasi belajar siswa nantinya.

“Kami tidak mau siswa yang diterima kebetulan saja mendapatkan NUN tinggi jika hanya diukur dari aspek pembobotan hasil UN ini saja,” terang Lukman Hari, Sabtu (20/6) siang.

Dengan memperhatikan tiga aspek tahapan seleksi ini, tambahnya, akan dapat dianalisa adanya korelasi dan konsistensi kemampuan akademik calon siswa. apalagi, analisa ini akan dilakukan lebih detil dengan melihat capaian hasil belajar dan tes potensi khususnya pada mapel yang diujikan. TPA ini mencakup ujian mapel Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Rencananya, tes potensi akademik pada seleksi PPDB SMAN 1 Kepanjen digelar pada 29 Juni ini. Pagu rombel yang disediakan tahun ini adalah 11 kelas, dengan jumlah siswa 32-34 tiap rombelnya.

Ditambahkan Lukman, selain PPDB regular dengan tes potensi ini, SMAN 1 Kepanjen juga membuka pendaftaraan jalur prestasi untuk satu rombel. Jalur ini mensyaratkan kemampuan dan prestasi khusus dibanding calon siswa regular. Yakni, prestasi OSN, O2SN dan FLS2N minimal juara 1 tingkat Kabupaten Malang.

Rencananya PPDB jalur prestasi ini digelar pada 23 Juni. “Sementara jumlah pendaftar jalur prestasi 61 siswa, sedangkan pagunya maksimal hanya 20 siswa,” demikian Lukman Huri. (min)

Pelepasan Siswa MTs Annur Bululawang: Antarkan Wisudawan dengan Kirab Marching Band

Unknown     15:23:00    
Pelepasan Siswa MTs Annur Bululawang: Antarkan Wisudawan dengan Kirab Marching Band
Kirab wisudawan diiringi penampilan marching band manandai pelepasan wisudawan kels IX MTs Annur Bululawang, Ahad (14/6) pagi. Deru marching dan penampilan display saat kirab yang start dari halaman sekolah ini mengiringi setiap langkah wisudawan menuju lokasi wisuda bersama MI-MTs-SMP-MA Annur yang digelar di komplek pondok pesantren Annur II Bululawang hari itu.

Total 1.543 siswa dari empat sekolah/madrasah ini diwisuda secara bersamaan dalam satu tempat. Sejumlah 254 siswa adalah lulusan MTs Annur Bululawang dan prosesi pelepasannya dipimpin kepala MTs Annur, Drs KH Thowaf SAg.

Tak hanya menggelar wisuda, hari itu MTs Annur juga menggelar pameran kreativitas seni siswa di madrasah setempat. Hasil kreativitas ini sengaja ditampilkan untuk meramaikan acara yang pada kesempatan itu juga dihadiri seluruh walimurid kelas 7-8 karena bersamaan dengan penerimaan rapor hasil belajar siswa.

Dalam acara wisuda bersama ini, pihak yayasan Annur menghadirkan KH Fathul Barri MAg. Kyai kondang yang juga dosen ini memberikan orasi ilmiah dan tausiyah mauidloh hasanah. Acara juga dihadiri dua imam syeikh asal Mesir, yakni syeikh Hamada dan Basuni. Secara bergiliran, dua imam ini menyempatkan diri membacakan doa penutup acara.

Dalam ceramahnya, Fatkhul Bari mengungkapkan pentingnya pendidikan agama dan takwa. Dikatakan ia, kesuksesan bergantung pada niat dan kesempatan. Ustadz Bari juga mengingatkan pentingnya doa orang tua dan dukungan penuh mereka pada pendidikan putra-putrinya.

“Cita-cita masa depan anak boleh apapun. Tetapi, yang patut dibanggakan adalah anak tetap saleh dan kaya ilmu agama,” demikian ustadz Bari sambil mengajak semua wisudawan dan wali santri meneladani Umar bin Abdul Aziz dalam memberi pendidikan kepada keluarganya. (min)

Marching Band MTs Annur Boyong Piala Tetap: Sabet 10 Kategori Juara KDS Ke-7 se Jatim

Unknown     15:04:00    
JAWARA: Gitapati Marching band MTsN Annur Bululawang didampingi pelatih Fatchullah saat penerimaan piala tetap ajang lomba KDS belum lama ini
Impian grup marching band MTs Annur Bululawang membawa piala bergilir menjadi piala tetap dari ajang kompetisi Ken Arok Duta Swara (KDS) PDBI Jawa Timur akhirnya terwujud. Ini setelah grup marching band ini mampu menjadi juara umum dan memboyong 10 kategori juara dari ajang KDS ke-7 tahun ini.

Di ajang kompetisi marching band yang dilangsungkan di GOR Ken Arok Kota Malang selama 29-31 Mei lalu ini, tim marching band asuhan pelatih Fatchullah ini mengungguli 67 tim peserta lain se Jawa Timur. Yang membanggakan, prestasi juara umum ini diraih setelah dua tahun berturut-turut sebelumnya, grup marching band MTs Annur absen di even bergengsi ini.

“Setelah dua tahun absen, kami ternyata mampu membuktikan tetap eksis. Impian membawa piala KDS menjadi piala tetap terwujud,” terang Fatchullah, ditemui usai kirab wisudawan MTs Annur Bululawang, Ahad (14/6) lalu.

Sepuluh kategori juara yang dimenangkan di ajang KDS ke-7 lalu adalah the best costume,the best gitapati, drum major, the best color guard, analisa music melody dan rhythm, the best showmanship, maneuvering, dan general effect, serta juara 1 display. Penampilan display yang dibawakan 97 personel marching band ini dinilai paling sempurna dengan skor maksimal 500.

Dikatakan Fatchullah, pengarapan display diakui paling sulit. Setahun terakhr, ia telah menyiapkan dengan penggarapan lagu. Namun begitu, persiapan lainnya terbilang mepet. Grup ini sempat berganti-ganti personel dan terkurangi jadual latihan akibat kegiatan siswa yang juga menjadi santri ponpes Annur Bululawang.

“Akan tetapi, karena terbiasa latihan, kesulitan ini bisa diatasi. Apalagi, personel grup marching band selalu kompak dan ditempa semangat dan kemauan tinggi,” tambah pria ramah ini. Ditambahkannya, grup drumband milik MTs Annur dibentuk sejak 1985 silam. Namun, selama rentang 1991-1998, grup marching ini benar-benar eksis dengan tampil di berbagai acara atau pun even resmi. Tepatnya, sejak 1997 konsep marching band MTs Annur mengalami perubahan, meningkat dari sekadar didominasi alat musik tiup dan organ, menjadi lebih lengkap sesuai standar marching corp.

Marching band MTs Annur Bululawang memang menjadi ikon kreativitas siswa madrasah sekaligus menjadi kebanggaan khususnya di lingkungan Kemenag Kabupaten Malang. Selama ini, penampilan kreatif marching band ini selalu menghiasi dan menghibur di berbagai acara resmi seperti pembukaan pekan olahraga, ajang Aksioma, peringatan HAB Kemenag, juga acara-acara resmi lainnya seperti peringatan hari besar nasional. (min)

MTsN Turen Bimbing Siswa Qiroati Hingga Hafidz: Wajib Diikuti, Tambah Fasilitas Ma’had Putra

Unknown     14:58:00    
MA’HAD: Tampak lingkungan ma’had (asrama) putri Al Hikam yang ada di MTsN Turen. Tahun ini, tengah dibangun sarana ma’had untuk siswa putra.

Penguatan pendidikan Islam menjadi kewajiban lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. Karena, pemahaman Islam sekaligus menjadi ciri khas dan nilai lebih siswa madrasah. Komitmen ini pula yang diteguhkan MTs Negeri Turen setidaknya selama dua tahun terakhir. Seluruh siswa diperkuat pendidikan agamanya, khususnya kemampuan membaca dan menulis Al quran dengan baik. Bahkan, siswa diharapkan mampu hafal ayat-ayat Alquran (tahfidz) nantinya.

Kepala MTs Negeri Turen Hj Hamidah MAg mengungkapkan, pembelajaran baca-tulis Alquran ini diberikan dengan metode Qiroati dengan tingkatan enam jilid. Kegiatan ini menjadi ekskul wajib yang harus diikuti seluruh siswa kelas 7-8. Pelajaran qiroati ini diberikan pada jam 1-2 (kelas 7) dan 3-4 (kelas 8) dan dibimbing langsung 25 mentor atau guru yang bersyahadah qiroati.

“Siswa dibimbing hingga benar-benar mampu membaca dan menulis Alquran dengan baik. Jika sudah melalui enam jilid, dilanjutkan menghafal surat-surat pilihan dan juz ‘amma serta surat-surat lainnya,” kata Hamidah, Senin pekan lalu.

Dikatakan Hamidah, siswa dibimbing hingga lulus mendapatkan mendapatkan syahadah. Setidaknya, tujuh siswi MTsN Turen sudah berhasil tahfidz Alqur’an. Tagihan hafalannya dilakukan secara rutin oleh guru dan baca-tulis ini bisa dilakukan dimana pun, tidak harus di dalam kelas. Bisa di lingkungan asrama, musala, atau tempat lain di luar kelas.

Karena itu pula, lanjutnya, pihaknya terus memperluas dan menambah fasilitas pembelajaran. Salah satunya, tahun ini melanjutkanpembangunan asrama siswa (ma’had) putra. Rencananya, ma’had ini akan dibangun tiga lantai dengan kapasitas daya tampung pemondokan yang bisa dihuni 70 siswa.

“Sementara dibangun satu lantai dulu. Tadi (Senin, 15/6, red) dilakukan peletakan batu pertama pembangunan,” terang perempuan ramah ini. (min)

Gedung PGRI Senilai Rp 1,8 Miliar Mulai Dibangun: Andalkan Sumbangan Anggota, Ditargetkan Rampung Empat Bulan

Unknown     14:46:00    
Gedung PGRI
TINJAU: Sejumlah pengurus PGRI Kabupaten Malang menyempatkan diri meninjau pelaksanaan pengerjaan pondasi gedung usai acara peletakan batu bertama oleh Bupati Malang Rendra Kresna, Kamis (11/6) siang.
Pembangunan gedung PGRI Kabupaten Malang yang sudah direncanakan pertengahan 2013 silam, sudah dimulai pelaksanaannya sepekan terakhir. Pembangunan gedung yang berlokasi di Pepen Pakisaji ini secara resmi dimulai dengan peletakan batu pertama (topping off) pembangunan yang dilakukan Bupati Malang Rendra Kresna, Kamis (11/6) lalu. Rencananya, gedung ini memiliki luas 450 meter persegi.

Acara peletakan batu pertama gedung ini dilakukan secara sederhana. Bupati Rendra Kersna didampingi ketua dan seluruh jajaran pengurus PGRI Kabupaten Malang.

Ketua PGRI Kabupaten Malang Wongso Suharsono mengugkapkan, pembangunan gedung baru dilakukan saat ini karena memang selama ini banyak yang harus dipersiapkan. Selain pengadaan lahan seluas 4.000 meter persegi yang dilakukan secara bertahap, proses perijinan gedung yang bermacam-macam jenis memakan waktu. Seperti ijin alih fungsi lahan sawah basah menjadi kering dan ijin mendirikan bangunan (IMB).

Dikatakan Wongso, pembangunan gedung dan pengadaan lahan banyak mengandalkan sumbangan anggota PGRI atau guru. Total dana pengadaan lahan dan pembangunan gedung mencapai setidaknya Rp 4 miliar. Dari jumlah ini, dana pembangunan gedung saja direncanakan membutuhkan dana setidaknya Rp 1,8 miliar. Namun, kata Wongso, saat ini masih baru terhimpun Rp 1,2 miliar saja dana.

Selain dari sumbangan anggota, tambah Wongso Suharsono, setidaknya Rp 150 juta didapatkan panitia pembangunan gedung PGRI Kabupaten Malang dari bantuan Bupati Malang Rp 100 juta dan pihak Kesra pemkab Malang senilai Rp 50 juta.

“Meski belum semua dana yang dibutuhkan terkumpul, kami optimis pembangunan gedung tetap bisa selesai September mendatang. mungkin, setelah diketehui bukti fisik pembangunan gedung dimulai ini, setoran sumbangan dari cabang-cabang segera dilakukan,” harap mantan ketua peguyuban kepala UPTD TK/SD dan PLS se Kabupaten Malang semasa belum pensiun ini.

Karena kebutuhan biaya masih banyak, katanya, guru yang sudah menyumbang pun dipersilahkan lagi jika ingin menyisihkan pendapatannya untuk diamalkan bagi gedung ini. “Termasuk, meski sifatnya sukarela dan tidak ada sanksi, bagi guru yang belum menyumbang, Saya berharap tidak ada lagi kekhawatiran pembangunan gedung jadi dibangun atau tidak,” demikian Wongso usai acara peletakan batu pertama. (min)

Bonus Miliaran Rupiah Dijanjikan untuk Prestasi Porprov V: Kabupaten Malang Optimis Raih Tiga Besar

Unknown     14:42:00    
Iming-iming bonus puluhan juta rupiah bagi atlet dan pelatih mewarnai pelepasan atlet Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V dari yang berlaga di Banyuwangi 6-12 Juni ini. Tujuannya, agar kontingen dan atlet termotivasi mendulang medali sebanyak-banyaknya.

Pada Porprov V Jatim 2015 ini, pihak KONI Kabupaten Malang misalnya, mematok juara III. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menggenjot kemampuan atletnya. Sebanyak 498 atlet yang diterjunkan di porprov sudah mendapatkan pelatihan berbulan-bulan di pusat latihan cabang (puslatcab). Mulai dari penguatan fisik, pemantapan strategi hingga pemupukan mental.

Ketua Badan Pelaksana Pusat Pelatihan (Bapelpuslat) KONI Kabupaten Malang Darta Wijaya mengatakan, pihaknya sudah membekali atletnya untuk berkompetisi dengan tim dari daerah lain di Jatim.

Target realistis berapa medali emas memang tidak secara eksplisit dipatok. Namun, agar target juara III terealisasi, pihak KONI Kabupaten Malang menjanjikan bonus dengan total Rp 2,5 miliar. Total bonus ini diperuntukan bagi peraih emas dengan bonus 20 juta, perak Rp 10 juta, dan perunggu Rp 5 juta. Selain itu, KONI Kabupaten Malang juga menyediakan bonus langsung pada atlet dengan rincian Rp 1,5 juta untuk emas, 10 juta untuk perak, dan Rp 750 bagi peraih perunggu.

Janji bonus Rp 1 miliar juga dijanjikan pihak KONI Kota Batu. Ini seperti disampaikan langsung Wali Kota Batu, Edi Rumpoko saat pengukuhan sekaligus pelepasan atlet Porprov Kota Batu di Area Taman Hutan Kota, Selasa (26/5) malam. Wali Kota menyebut bonus tambahan Rp 1 miliar itu baru tercetus saat para Muspida Batu bertemu di lokasi acara pelepasan atlet.

“Kami akan kasih Rp 1 miliar, kalau masuk lima besar kami kasih Rp 500 juta, kalau sepuluh besar Rp 300 juta,” kata ER, panggilan Edi Rumpoko. Sebelumnya, KONI Kota Batu mengumumkan atlet peraih medali emas akan mendapat bonus Rp 20 juta, perak Rp 10 juta dan perunggu perorangan mendapat Rp 7.500.000. Sementara itu, peraih medali emas beregu kurang dari enam orang bonus emas Rp 25 juta, perak Rp 15 juta, dan perunggu Rp 10 juta. Sedang bagi tim sepakbola atau futsal Rp 30 juta untuk emas, Rp 20 juta perak, dan Rp 15 juta perunggu. (min)

Penuhi Tuntutan Kualifikasi, Guru Usia Kritis Ikuti Ujian UT

Unknown     14:35:00    
ANTUSIAS: Suasana ujian akhir semester Universitas Terbuka Malang yang diikuti peserta dari program S1 PGPAUD yang dilaksanakan di SMAN 1 Kepanjen, Sabtu (20/6) lalu.
Dengan memegang sebuah buku paket, tampak duduk seorang perempuan paruh baya di luar sebuah ruang kelas yang tengah digunakan ujian, Sabtu (20/7) siang. Ia tampak begitu serius membaca apa yang dipegangnya dan sesekali seperti menghapalkan apa yang barusan dibacanya.
Begitu lah keseriusan yang terlihat pada Nur Azizah (52). Guru TK Muslimat 01 Singosari ini tak lain adalah salah satu peserta ujian akhir semester genap Universitas Terbuka prodi S1-PGPAUD yang tengah dilangsungkan di dua tempat, SMAN 1 Kepanjen dan SMA Islam Kepanjen, selama 20-22 Juni lalu.

Rupanya, sambil menunggu giliran jam masuk ujian di ruang yang sama, Nur Azizah memanfaatkan waktu untuk belajar. Maklum saja, berbeda dengan kebanyakan peserta lain yang usianya di bawah 30 tahun, guru ini memang harus menyelesaikan ujian sisa mata kuliah yang semester sebelumnya gagal mendapatkan nilai lulus. Yakni, gizi dan perkembangan dan konsep pengembangan anak didik.

“Iya. Mestinya saya sudah lulus. Tapi masih ada dua mata kuliah sisa yang harus diulang ujiannya karena belum lulus sebelumnya,” terang Nur Azizah.

Mengikuti perkuliahan S1-PGPAUD di UT memang harus dilakoninya untuk memenuhi tuntutan kualifikasi seorang pendidik sesuai ketentuan perundangan. Meski, sebelumnya ia sudah berijasah D2 PGTK dan memiliki pengalaman mengajar lebih dari 30 tahun sejak 1984.

“Ya tuntutannya memang harus S1. Ditambah lagi ada keharusan untuk naik pangkat. Kalo waktu untuk kuliah masih bisa mengikuti, tetapi kadang kemampuan fisik dan otak (pemahaman, red) tidak nututi, mas,” kata guru PNS golongan IIb ini.

Sebagai pendidik, Nur Azizah tentunya sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan sertifikasi. Karena itu, dengan diperpanjangnya batas akhir sertifikasi hingga 2019 mendatang, cukup melegakannya. Walau, kini ia termasuk guru dengan masa kritis yang akan memasuki pensiun tidak lebih dari delapan tahun mendatang.

“Masih ada kesempatan. Jadi, harus tetap lulus dan selesai S1-nya,” tekadnya.

Guru dengan usia tergolong kritis lainnya yang mengikuti perkuliahan S1 PGPAUD Universitas Terbuka dan menjadi peserta UAS adalah Endang Suprihariyanti, yang kini berusia 47 tahun. Akan tetapi, guru TK PGRI 2 Singosari ini baru menjalani perkuliahan empat semester.

Selain mereka, ratusan peserta lain harus mengikuti UAS Universitas Terbuka jauh di lokasi digelaranya ujian. Mereka berasal dari sejumlah kelompok belajar (Pokjar) dari beberapa kecamatan. Tak terkecuali peserta dari kecamatan Ngantang, Kasembon, dan Ampelgading. Perkuliahan UT memang banyak diminati mahasiswa, kebanyakan guru, sejak sepuluh tahun terakhir. Ini karena guru dituntut memiliki kualifikasi akademik berijasah minimal S-1. (min)

Kompetensi SMK Miftahul Ulum Pagelaran: Didukung Business Center, Diperkuat Akhlakul Karimah

Unknown     14:31:00    
SELAMAT: Kepala SMK Miftahul Ulum Saifudin Zuhri, saat memberikan selamat pada perwakilan wisuda dengan peringkat NUN tertinggi

Sejumlah sekolah kejuruan terus tumbuh di Kabupaten Malang. Namun, tak sekadar perluasan akses pendidikan, SMK-SMK swasta pun mendukung kompetensi keahlian siswanya dengan semaksimal mungkin.

SMK swasta yang tergolong baru dan terus berkembang misalnya SMK Miftahul Ulum (SMK MU) Pagelaran. Selama beberapa tahun terakhir, SMK MU telah memiliki tiga kelompok keahlian, yakni bismen pemasaran, keuangan akuntansi dan teknologi otomotif. SMK yang berbasis pesantren dan dalam yayasan Miftahul Ulum ini kini terus mengembangkan diri dan meningkatkan pelayanan pendidikannya.

Tahun ini, SMK Miftahul Ulum berharap bisa mendapatkan hasil penilaian akreditasi A. Selain itu, setahun terakhir kompetensi keahlian yang ada telah didukung dengan business center untuk tempat praktik kehlian. SMK ini juga terus mengembangkan dan memperbanyak mitra DUDI bagi kegiatan prakerin dan kesempatan kerja lulusannya.

Dikatakan Saifudin Zuhri, kepala SMK Miftahul Ulum, pengembangan yang dilakukan setahun terakhir untuk mendukung kompetensi keahlian siswa adalah mendirikan unit pelayanan jasa (UPJ) berupa sarana business center minimarket. Selain itu itu, sudah terjalin kemitraan dengan Turen Square dan Bank Perkreditan Rakyat yang memiliki beberapa kantor cabang. Pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama dengan pihak Honda Ahass PT MPM untuk menunjang kompetensi keahlian siswa program teknik otomotif.

Tak cukup membekali siswa kompetensi keahlian, penguatan akhlakul karimah juga dan pendidikan karakter kedisiplinan rutin dilakukan. Ini biasanya dilakukan dalam bentuk kegiatan keagamaan dan motivasi dengan pengayaan nilai-nilai akhlaq.

“Ada setidaknya tujuh kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan untuk pembekalan siswa. Diantaranya kajian kitab, membaca qur’an dan surat waqi’ah setiap hari,” terang Saifuddin Zuhri.

Akhir Mei lalu, SMK Miftahul Ulum telah melangsungkan pelepasan wisudawan sejumlah 69 siswa program pemasaran. Setidaknya 20 siswa telah berhasil terekrut kerja sebelum lulus. (min)

Thursday, 18 June 2015

Anak Anda Punya Kebiasaan Buruk, Jangan Panik Dulu!

Unknown     10:47:00    
Anak Anda Punya Kebiasaan Buruk, Jangan Panik Dulu!

Anak Anda masih memiliki kebiasaan mengenyot jempol, menggigit kuku, mengamuk, atau mengompol?Hati-hati dengan dampak buruk kebiasaan tersebut!

Menghisap Ibu Jari dan Menggigit Kuku

Mengisap ibu jari umum terjadi pada bayi usia 3 bulan sampai 2 tahun. Jika kebiasaan ini terjadi setelah anak usia tiga tahun, padahal sebelumnya tidak atau sudah berhenti, bisa jadi si anak sedang stres dan perlu dicari penyebabnya. Bila kebiasaan mengisap ibu jari terus berlanjut hingga usia sekolah dasar dapat mengganggu pertumbuhan gigi, diare, bahkan bisa mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Bila terjadi setelah usia 1 tahun, mungkin anak sedang lelah atau bosan, alihkan kegiatannya. Bila terjadi pada usia 5-6 tahun, dan tetap saja sulit ditangani, sangat mungkin terdapat ketidakmatangan emosi dan sosial hingga butuh penanganan lebih khusus.

Menggigit kuku paling banyak terjadi saat anak menginjak remaja (13-15 tahun), bisa juga lebih. Jika kebiasaan ini belum hilang juga, seringkali ketika dewasa beralih menjadi kebiasaaan merokok, makan permen karet, mengorek hidung, atau memainkan rambut.Menurut ahli, kebiasaan buruk ini adalah ekspresi dari kegelisahan, rasa tertekan, kecewa, dan marah.

Menggoyang atau membenturkan kepala

Biasanya terjadi pada usia 7-14 bulan, kadang hingga 5 tahun. Pada awalnya, kebiasaan ini dianggap normal sesuai dengan tahap perkembangan motorik. Pada anak lebih besar, bisa jadi ada latar belakang stres seperti rasa tak aman atau ingin menarik perhatian orangtua, bisa pula ada kelainan organ.

Bunda bisa alihkan kebiasaan gerakan ritmis tersebut menjadi gerakan ritmis yang lain seperti bertepuk tangan, atau menari. Jika membahayakan dan tak ada kecenderungan berhenti, atau anak punya kelainan lain, sebaiknya konsultasikan pada dokter anak dan psikolog.

Menahan Napas saat Menangis (Breath Holding Spell)

Sering terjadi pada usia 1-5 tahun. Diduga ini merupakan bentuk awal dari temper tantrum pada saat anak sudah mampu mengekspresikan rasa frustasi. Bisa jadi ada gangguan hubungan emosional orangtua dengan anak, misalnya ibu yang terlalu sabar, orangtua overprotektif, yang selalu memenuhi kebutuhan anak, atau orangtua yang tidak konsisten.

Umumnya, didahului dengan menangis, berhenti, lalu anak menahan napas, bahkan bisa sampai kebiruan di sekitar mulut dan muka. Kadang anak tampak lemas atau timbul gerakan seperti kejang selama 5-10 detik.

Jangan panik, kenali kapan biasanya si kecil mulai menahan napas. Hindari gerakan berlebihan seperti mengejutkan, membentak, menepuk, memberi minum, dan sebagainya. Yang penting pastikan anak merasa nyaman,dengan menggendong atau memeluknya. Jika terus berlanjut, kebiasaan ini perlu dihilangkan, misalnya dengan mengubah perilaku orangtua pada si kecil.

Mengamuk (Temper Tantrum)

Mengamuk umum terjadi saat anak berusia 3-12 tahun, lebih sering pada laki-laki. Anak menjerit, memukul, menendang, menjatuhkan badan ke lantai, memukul kepala, atau melempar barang. Penyebabnya bisa karena meniru orangtua, atau kepribadian anak sendiri (bossy, aktif dan energik), ketakutan luar biasa, ketidakcocokan dengan orangtua saat anak sedang berkembang pribadinya, orangtua yang terlalu membebaskan atau overprotektif, tidak konsisten, faktor keturunan, kecemburuan pada saudara, dan sebagainya.

Jangan penuhi keinginannya bila anak tantrum, biarkan saja. Begitu anak menyadari ia tak mendapat apa-apa, tantrum akan berhenti. Mungkin saja cara ini tak berhasil, yang penting orangtua harus sabar, jangan tergesa-gesa mengambil sikap, misalnya karena malu dilihat orang. Ingat, orangtua sebaiknya selalu konsisten. Semoga Bermanfaat!! (*)


Sukses, Tidak Bergantung Orang Lain

Unknown     10:47:00    
Sukses, Tidak Bergantung Orang Lain
“Tidak berubah nasib suatu kaum, jika ia sendiri yang merubahnya…(alhadist)”. “Sukses itu berawal dari (kemauan) diri sendiri,” begitu kurang petuah dan kata-kata bijak kerap kita dengar dalam berbagai kesempatan. Ya, perubahan yang lebih baik atau kesuksesan, dalam skala kehidupan bermasyarakat dan bernegara pun, memang berawal dari sebuah kondisi kemuan entitas terkecil dalam diri kita sendiri untuk mau berubah dan bangkit.

Kata-kata kebangkitan, perubahan, perbaikan, hingga lebih berdaya atau pun bermartabat memang selalu terdengar dan diperdengarkan. Seakan, semua menggambarkan kita ada dalam kondisi lemah, kurang berdaya, bahkan terpuruk. Tak sekadar motivasi, kata-kata perubahan dan perbaikan ini seakan menjadi tujuan hidup yang selalu harus dikejar dan diraih.

Nyatanya, sebagian masyarakat dan bangsa Indonesia masih menghadapi dan mengalami realitas ketidakberdayaan, lemah, bahkan keterpurukan. Ini terutama terjadi pada kondisi ekonomi dan kesejahteraan hidup. Masih banyak masyarakat kita masih terjebak di lingkungan pemukiman kurang layak dengan kondisi perekonimian pas-pas an. Banyak pula didapati anak-anak usia sekolah yang harus berada di jalanan dengan segala keterbatasannya.

Namun, membincang perubahan dan perbaikan kualitas hidup harus concern melihat secara utuh pada beberapa aspek. Kelemahan dan keterpurukan ekonomi, tak semata karena tidak ada sumber pendapatan atau penghasilan ekonomi. Pun begitu, lemahnya perekonomian tidak serta-merta teratasi dengan berbagai suntikan atau bantuan materi agar lebih berkecukupan.

Selebihnya, perubahan dan perbaikan kualitas hidup harus dengan seutuhnya, meski tidak harus sempurna. Paling mendasar tentunya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan. Dengan berpendidikan yang cukup, orang akhirnya memiliki literasi (melek pengetahuan). Pengetahuan tidak semata tertulis dan didapatkan dari bangku sekolah, melainkan bisa didapatkan dari manapun. Ingat, saat ini eranya juga sudah melek teknologi informasi.

Akan tetapi, sekadar memiliki literasi belum lah cukup. Saat ini, sumber-sumber pengetahuan ada dimana-mana. Asal mau dan bisa membaca, kita bisa memilih bacaan apapun di depan mata. Dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi, apapun bisa kita dapatkan. Tak pedulia usia dan profesi kita. Hanya, apakah modal literasi kita hanya cukup menjadikan masyarakat kita menjadi konsumtif sekadar menikmati bacaan?

Banyak ditemui orang bisa berjam-jam menjadi gamers (penghobi game), ngobrol di dunia maya (chatting), atau menggantungkan sumber penghasilannya hanya dengan lebih banyak menunggu orang datang? Kita bisa belajar pada penulis buku sukses yang nyambi berjualan mie. Ada pula kisah orang yang mendadak sukses merantau di Bali menjadi broker dengan modal penawaran online? Banyak pula kisah orang yang berhasil membuat perubahan besar dari kreativitasnya menggalang simpati dan karya nyata melalui sosial media.

Ya, sukses dan perubahan besar memang kerap terlahir dari kreativitas, motivasi, produktif bekerja keras, tidak menggantungkan orang lain, dan kemampuan menangkap peluang dan berusaha mandiri. Semoga bermanfaat.


Anak juga Bisa Alami Depresi, Apa Tanda-tandanya?

Unknown     10:47:00    

Anak Anda berubah sikap dari biasanya? Hati-hati Bunda, mungkin ia sedang mengalami gejala atau tanda-tanda depresi.

Anak juga Bisa Alami Depresi, Apa Tanda-tandanya?
Ya, depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami depresi. Depresi didefinisikan sebagai suatu penyakit ketika perasaan depresi tersebut bertahan dan mengganggu aktifitas dan kemampuan anak atau remaja tersebut. 

Sekitar 5 persen dari anak-anak dan remaja diyakini pernah mengalami depresi. Anak-anak yang mengalami stress, mengalami kehilangan (orang atau barang atau apapun), anak yang sedang belajar, atau anak yang mengalami gangguan kecemasan berada pada risiko yang lebih tinggi untuk menderita depresi. Depresi juga cenderung untuk terjadi dalam keluarga.

Perilaku anak-anak dan remaja yang mengalami depresi mungkin berbeda dari perilaku orang dewasa yang depresi. Orangtua sebaiknya berhati-hati dan waspada terhadap tanda-tanda depresi yang mungkin terdapat pada anak-anak Anda.

Bagi anak yang sedang mengalami depresi, perubahan tampak misalnya dulu sering bermain dengan teman-temannya, mungkin sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian saja dan sering tanpa aktifitas apapun. Aktifitas yang biasanya menyenangkan sekarang hanya membawa sedikit kegembiraan untuknya. Anak-anak dan remaja yang mengalami depresi mungkin mengatakan mereka ingin mati atau mungkin berbicara tentang bunuh diri. Depresi juga dapat menyebabkan si anak atau remaja mengkonsumsi minuman keras atau narkoba yang dianggapnya sebagai cara yang bisa mengatasi depresinya.

Anak-anak dan remaja yang sering bermasalah di rumah atau di sekolah juga mungkin menderita depresi. Karena anak mungkin tidak selalu tampak sedih, orang tua dan guru mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mengganggu dari anak itu adalah tanda dari depresi. Ketika ditanya langsung, anak-anak ini kadang-kadang dapat menyatakan mereka tidak bahagia atau sedih.

Kabar baiknya, depresi merupakan penyakit yang dapat diobati. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk anak-anak yang mengalami depresi. Depresi adalah penyakit nyata yang memerlukan bantuan profesional. Perawatan komprehensif sering kali diperlukan, meliputi terapi pada si penderita maupun terhadap keluarganya. Pengobatan biasanya menggunakan obat antidepresan. (*)

Tanda-tanda Depresi pada Anak-anak dan Remaja 

1. Anak terlihat penuh kesedihan, kadang-kadang atau selalu menangis
2. Penurunan minat dalam berbagai kegiatan, atau ketidakmampuan untuk menikmati kegiatan favorit sebelumnya
3. Putus asa, bosan, lesu, lemah, kehilangan semangat
4. Mengabaikan penampilan pribadi
5. Menutup diri dari pergaulan; Perasaan harga diri rendah dan rasa bersalah
6. Reaksi berlebihan terhadap kegagalan atau penolakan; Tidak menunjukkan reaksi terhadap pujian atau hadiah
7. Mudah marah, tersinggung; Kesulitan dalam berinteraksi
8. Sering mengeluhkan penyakit fisik seperti sakit kepala dan sakit perut
9. Sering absen dari sekolah atau prestasinya menurun di sekolah
10. Kurang konsentrasi dalam melakukan aktifitas
11. Gangguan atau ada perubahan besar dalam pola makan dan/atau pola tidur
12. Ada keinginan untuk lari dari rumah
13. Ada pikiran atau ungkapan untuk melakukan bunuh diri atau perilaku yang merusak diri sendiri
14. Ada perubahan kepribadian; dan banyak lagi lainnya (orang tua pasti bisa melihat dan merasakan perbedaan pada tingkah laku anaknya dari biasanya).
Sumber: SmallCrab.com 

Belajar Maksimal Berbuah Raihan NUN Tertinggi

Unknown     10:47:00    
Kalangan pendidikan di Malang Raya patut berbangga. Dari rilis hasil evaluasi ujian nasional berupa Nilai Indeks Integritas Kejujuran (NIIK) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) belum lama ini, kinerja pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA Kota Malang mencapai 7,19. Nilai itu merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Setelah Kota Malang, disusul Kota Batu dengan IIUN 76,59 dan Kabupaten Malang dengan IIUN 73,72. Sedangkan Kota Surabaya berada diurutan keempat dengan IIUN 71,39 dan peringkat kelima ditempati Kota Madiun dengna nilai 71,02. Sementara itu, di Kabupaten Malang, hasil UN jenjang SMA/SMK secara perorangan juga cukup membanggakan. Sebut saja, peringkat ke-6 dari sepuluh besar NUN tertinggi SMK se Jatim diraih siswa SMKN 1 Turen.

Berikut sejumlah siswa dengan prestasi NUN yang berhasil ditemui Majalah CENDEKIA belum lama ini.

Weni Indriyani, NUN Peringkat ke-6 Jatim SMK

Prestasi membanggakan hasil Ujian Nasional (UN) tertinggi kembali diraih siswa SMK Negeri 1 Turen tahun ini. Satu siswanya, Weni Indriyani, meraih peringkat tertinggi hasil UN SMK se Kabupaten Malang. Tak hanya itu, dengan memperoleh jumlah nilai kumulatif UN dan kejuruan 380,6, siswa program keahlian akuntansi ini pun masuk dalam 10 besar peraih NUN tertinggi SMK se Jawa Timur.

Weni Indriyani mengaku senang bisa membanggakan sekolah dan orang tua dengan prestasinya. Dikatakan ia, meski tak menyangka sebelumnya, ia merasa yakin akan mendapatkan rata-rata NUN 38 ke atas. Ini diyakini karena dari tujuh kali tryout yang dilakoninya, ia selalu mendapatkan hasil ujian 10 besar tertinggi.

Apalagi, siswi kelahiran 23 Juni ini juga telah mempersiapkan diri secara maksimal menghadapi ujian nasional. Terhitung lima bulan sejak Maret 2014, ia harus mengikuti program pembinaan khusus persiapan UN yang diadakan sekolah. Wina Indriyani juga memiliki persiapan khusus. Sejak awal naik kelas XII, ia sudah berkomitmen selalu belajar dan mengurangi kegiatan untuk kesenangan seperti menonton siaran televisi. Setiap hari ketika memasuki malam, ia sengaja tidur lebih awal agar tengah malam bisa bangun dan belajar. Ini dilakoninya hampir tiap tengah malam usai salat malam.

Christopher D. Kurniawan dan Sindi Pramurti, Peraih NUN Tertinggi Program IPA-IPS UN CBT

Setidaknya, dari hasil nilai ujian nasional (NUN) murni, lima besar peraih NUN tertinggi Kabupaten Malang diborong siswa SMAN 1 Kepanjen untuk program IPA dan IPS. Dari hasil rekap NUN SMA/SMK se Kabupaten Malang Dindik Kabupaten Malang, NUN tertinggi siswa SMAN 1 Kepanjen hampir merata pada semua program, kecuali program Bahasa yang hanya satu siswa di peringkat ke-5.

Kedua siswa SMAN Kepanjen peraih NUN tertinggi se Kabupate Malang program IPA dan IPS adalah Christopher Daniel Kurniawan dan Sindi Pramurti. Yang membanggakan, perolehan NUN tertinggi ini didapatkan dari ujian yang tidak biasanya, atau dari UN computer based test (CBT). Selain membutuhkan kemampuan mengerjakan yang baik, pelaksanaan test CBT juga diyakini seratus persen jujur.

Ini seperti yang dialami Christopher Daniel Kurniawan, peserta UN CBT, peraih NUN tertinggi program IPA. Dikatakan ia, penguasaan materi pelajaran menjadi kunci utama keberhasilannya meraih nilai tertinggi ujian CBT. Namun begitu, katanya, kepandaian mengatur waktu selama mengerjakan soal dan persiapan sebelumnya juga tak kalah penting.

Nur Rohmat, Peroleh Beasiswa Polman ASTRA

Nur Rohmat adalah siswa program teknik alat berat lulusan SMKN 1 Singosari yang menjadi wisudawan terbaik sekolah setempat. Ia lebih memilih melanjutkan kuliah dengan beasiswa di Polman ASTRA di darah Sunter Jakarta dengan masa studi tiga tahun. Alasannya, ia ingin lebih bersaing di dunia kerja dengan keunggulan ilmu dan kompetensi keahlian lebih baik. Terutama, menghadapi persaingan kerja di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) mulai tahun depan. Karena, bagi Nur Rohmat, lulusan SMK hanya akan menempati pekerjaan mekanik bawah atau yunior. (min)


Lomba Kreativitas HAN Guru-Anak TK se Kabupaten Malang: Telaten, Kreatif, dan Bersemangat Tinggi

Unknown     10:47:00    
Lomba Kreativitas HAN Guru-Anak TK se Kabupaten Malang
KREATIF!: Peserta lomba kompetensi dan bina kreativitas anak-guru TK se Kabupaten Malang dalam rangka HAN 2015tampak telaten menunjukkan kemampuan. Berbagai karya kreatif dari tangan-tangan terampil mereka.

Ketelatean dan kreativitas guru TK juga tampak pada bidang lomba membuat APE yang dilangsungkan di pendopo kantor Dindik setempat. satu per satu, setiap peserta lomba ini membuat dan merangkai aneka bahan untuk menjadi alat peraga dan media pembelajaran. bahan yang digunakan adalah bekas kemasan makanan-minuman, kertas, dan tali.

Kepala IGTKI Kabupaten Malang Bunda Handariyati mengungkapkan, pada ajang lomba HAN Guru TK ini, juga dilombakan karya-karya kreatif guru yang lain. Yakni, membuat alat permainan edukatif bagi guru, serta mendongeng dan 3M melipat, menggunting dan menempel kertas (origami) bagi siswa TK. Para peserta terbaik yang menjadi juara selanjutkan akan mewakili kabupaten Malang di ajang lomba HAN tingkat Jawa Timur yang rencananya akan digelar awal Juni mendatang. (min)


© 2011-2014 Majalah Cendekia. Designed by Bloggertheme9.